TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay mengatakan, setidaknya ada satu sampai lima partai diindikasikan tak lolos verifikasi faktual. Namun, Hadar mengatakan terlalu dini menyebut lima partai tersebut tak lolos lantaran penghitungan hasil verifikasi masih berlangsung.
"Ada gambaran kasar dari hasil verifikasi sejumlah daerah. Dari 16 partai yang diverifikasi, ada satu sampai lima tak memenuhi syarat," kata Hadar dalam acara Diskusi Akbar Akhir Tahun di KPU, Kamis 20 Desember 2012. "Sementara dari 18 partai, yang memenuhi syarat hanya empat."
Hadar mengatakan, gambaran kasar tersebut tak bisa dipakai memprediksi hasil akhir verifikasi. Menurut dia, itu hanya gambaran dari hasil rekapitulasi di beberapa kabupaten dan kota saja. Total kabupaten dan kota di Indonesia ada 497. Umumnya partai kesulitan melengkapi syarat keanggotaan. "Saya melihat secara kasar saja, yakni dari laporan dari 50 kabupaten atau kota," ucap Hadar.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) August Mellaz mengatakan syarat keanggotaan membuat partai kelimpungan.Tak hanya partai kecil, partai besar pun kesulitan memenuhi syarat keanggotaan.
Perludem sempat mengamati hasil verifikasi di dua daerah, salah satunya di Nusa Tenggara Timur. Bahkan, Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Nasional Demokrat juga kesulitan soal anggota. "Kalau soal struktur, partai-partai itu bonafit. Begitu masuk syarat anggota, aneh-aneh masalahnya," ujarnya.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
37 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaKIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan
52 hari lalu
Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
57 hari lalu
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca SelengkapnyaTim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
57 hari lalu
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
59 hari lalu
Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
20 Februari 2024
Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD
16 Februari 2024
Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?
Baca SelengkapnyaTren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo
14 Februari 2024
Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaPolitikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming
13 Februari 2024
Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.
Baca SelengkapnyaJika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya
12 Februari 2024
Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak
Baca Selengkapnya