Tanah Diklaim TNI, Warga Tuntut Sertifikasi  

Reporter

Rabu, 19 Desember 2012 15:37 WIB

Warga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menggarap lahan sengketa walau sebenarnya sudah disepakati kasus tanah itu sudah ber-status quo. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jember - Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menuntut Badan Pertahanan Nasional (BPN) segera melakukan sertifikasi terhadap 84,43 hektare tanah. Sebab, hingga saat ini, tanah tersebut diklaim sebagai aset TNI Angkatan Darat dan digunakan oleh Batalyon Infanteri 509.

"Kami menuntut penyelesaian sertifikat yang pernah dijanjikan pemerintah," kata koordinator warga, Ridwan, saat mengadu kepada Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember, Rabu, 19 Desember 2012.

Menurut Ridwan, sudah lebih dari lima tahun BPN tidak kunjung melakukan sertifikasi tanah tersebut atas nama warga. Bahkan warga merasa terus dipingpong.

Kepala BPN Jember, Raharjo, mengakui belum menerbitkan sertifikat. Alasannya, pihaknya masih harus melakukan klarifikasi dengan BPN pusat dan pihak TNI. “Tanah tersebut masih dalam status quo,” ujarnya. Raharjo juga mengatakan, tanah tersebut diklaim sebagai aset TNI AD. Bahkan pihak TNI menyatakan sudah memiliki bukti pembayaran ganti rugi tanah seluas 40 hektare kepada masyarakat.

Ketua Komisi A DPRD Jember, Jufriyadi, mengatakan, Januari 2013, komisi yang membidangi masalah hukum dan pemerintahan itu akan meminta klarifikasi BPN pusat. "Kasus tanah Sukorejo termasuk salah satu dari lima kasus tanah di Jember yang akan kami klarifikasi dan diupayakan untuk dituntaskan," ucapnya.

Tanah Sukorejo merupakan eks hak Erpacht Verponding 414, atau tanah yang pernah dikelola oleh penjajah Belanda. Tanah tersebut dikontrak oleh perusahaan Belanda, NV LMOD, hingga tanggal 5 Februari 1954. Luasnya mencapai 354 hektare.

Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Timur Nomor G/BA/7c/1700 tanggal 21 Desember 1954, hak atas tanah oleh Belanda tidak diperpanjang lagi. Gubernur juga menyatakan ada dua pihak yang mendapatkan warisan tanah tersebut, yakni TNI Angkatan Darat dan rakyat.

Belakangan, muncul surat Kantor Pengawas Agraria Keresidenan Besuki-Bondowoso No.Agr/7j/5434 tanggal 15 Desember 1958, ditujukan kepada Komandan Batalyon “Y” di Bondowoso, yang menyebutkan bahwa tanah di Sukorejo seluas 22,75 hektare telah dikuasai dan dipakai haknya oleh Res.19/terr.V/BRAWIJAYA.

Selain itu, seluas 40 hektare disediakan untuk pembangunan dinas ketentaraan (batalyon), lokasi berdirinya Sekolah Calon Bintara (SECABA) TNI Angkatan Darat, kompleks perumahan, serta lapangan tembak TNI Angkatan Darat. Sisanya seluas 292,025 hektare dibagikan atau redistribusikan kepada rakyat.

Dari 292,025 hektare tersebut, menurut Kepala BPN Jember, Raharjo, telah didistribusikan 108.30 hektare kepada masyarakat. Seluas 70.8797 hektare atau 723 bidang tanah sudah diproses sertifikatnya, sementara 37,425 hektare belum disertifikasi.

Tanah seluas 108,30 hektare itu, kata Raharjo, adalah tanah di luar lahan yang disengketakan sehingga bisa disertifikasi dan diserahkan kepada rakyat. “Sisanya, 84,43 hektare, masih menjadi sengketa antara rakyat dan TNI," tutur Raharjo.

Sengketa tanah macam ini bukan sekali ini terjadi.
Di Malang, bentrokan macam ini pernah terjadi.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya