Calon Gubernur Jawa Barat dari PDIP Rieke Dyah Pitaloka dan calon Wakil Gubernur Teten Masduki. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung--Juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya sengaja menyelipkan Deklarasi Damai selepas Rapat Pleno terbuka pengundian nomor urut ditutup oleh KPU Jawa Barat. "Kita sengaja ngambil momen ini supaya efektif, terpublikasi," kata dia di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Selasa, 18 Desember 2012.
Pada pemilihan gubernur sebelumnya, Deklarasi Damai, biasnaya digelar dengan memboyong semua pasangan calaon ke Markas Polda Jawa Barat. Martinus mengatakan, pihaknya khawatir, jika di gelar di Mapolda, substansi komitmen itu tidak terosisalisasikan pada konstituen masing-masing calon. "Mumpung semunya kumpul di sini," kata Martinus.
Dia mengatakan, lewat deklarasi itu, pihaknya, meminta komitmen masing-masing calon untuk siap menang dan siap kalah. "Deklarasi Damai, siap terpilih, siap tidak terpilih," kata Martinus. "Komitmen mereka ini yang kita minta. Kalau sudah terucap, di harapkan komitmen mereka dapat dilihat oleh pendukungnya."
Martinus mengatakan, dengna menggelarnya selepas rapat pleno ini, sekaligus untuk mengefisienkan waktu dan biaya. "Pendukungnya juga ada di sini, mereka juga tersosialisasi," kata dia.
