TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap seorang terduga teroris di Solo, Jawa Tengah, bernama Sugimin. Dia diduga adalah rekan sekaligus penyandang dana Roki Aprisdianto alias Atok Prabowo, buron terpidana teroris bom Klaten, Jawa Tengah.
"Siang ini, SG ditangkap di kediamannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Selasa, 11 Desember 2012.
Menurut Boy, penangkapan Sugimin merupakan bagian dari pengembangan setelah Roki berhasil dicokok. Adapun Roki tertangkap di Terminal Purbaya, Madiun, Jawa Timur, pada Senin malam, 10 Desember 2012. Densus 88 menangkap Roki saat menumpang bus Mira jurusan Surabaya-Solo sekitar pukul 19.30.
Waktu itu, Roki mengenakan pakaian perempuan dan cadar. Namun Densus 88 sudah mencurigai dan membuntutinya sejak awal.
Roki menjadi buron setelah kabur dari rumah tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 6 November lalu. Terpidana delapan tahun dalam kasus bom Klaten, Jawa Tengah, ini berhasil kabur dengan cara mengelabui petugas jaga saat jam besuk. Roki menyamarkan diri dengan mengenakan cadar.
Di saat yang hampir bersamaan, Densus menangkap dua rekan Roki bernama Ikhsan dan Toni. Keduanya diduga terlibat dalam peristiwa peledakan bom di Kepolisian Sektor Pasar Kliwon, Solo, pada 21 November lalu. Roki sendiri diduga otak dari rencana peledakan tersebut.
Nama Ikhsan dan Toni muncul dari keterangan Roki. Menurut Boy, dari pengembangan pemeriksaan mereka, Densus pun mencokok Sugimin di kediamannya di Solo. "SG ini berperan membantu pendanaan dalam hal pembuatan bom rakitan," kata Boy.