Sejumlah aktivis Migrant Care melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedubes Malaysia di Jakarta, (16/11) Massa menuntut pemerintah Malaysia untuk mengadili pelaku pemerkosaan pada TKI. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, menegaskan akan melayangkan protes soal perlakuan buruk seorang warga Malaysia di Kajang, Selangor, yang memaksa pembantunya memakan daging babi.
Sang pembantu, warga Indonesia bernama Sri Purwanti, melarikan diri dari rumah majikannya itu dan kini dilindungi di shelter KBRI di Kuala Lumpur.
"Kami sangat menyayangkan pelanggaran terhadap keyakinan pekerja kita. Yang bersangkutan diharuskan memasak dan memakan daging babi, juga dilarang melakukan ibadah sesuai keyakinannya," kata Minister Konselor Kedutaan Besar Repubik Indonesia (KBRI) di Malaysia, Suryana Sastradiredja, Jumat, 7 Desember 2012.
Seharusnya, kata Suryana, seorang majikan berterima kasih kepada pembantu yang telah membantu meringankan beban kerja di rumah. "Tak hanya dalam wujud pembayaran gaji. Rasa terima kasih majikan juga bisa ditunjukkan dengan menghormati kepercayaan pembantunya dan memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya," kata Suryana.
Suryana meminta otoritas di Malaysia memeriksa majikan Sri Purwanti. Dia curiga pengiriman Purwanti sebagai TKI tidak melalui prosedur yang benar. "Jika ternyata ada unsur human trafficking karena yang bersangkutan dipekerjakan di Malaysia tanpa proses yang benar, kami minta majikan itu diperiksa," kata Suryana.