TEMPO.CO, Balikpapan - Pengembang proyek revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan, PT Gusher Mitra Sejahtera, menyampaikan konsep-konsep baru dalam pengembangan pasar inpres tersebut. Renovasi pasar cenderamata tersebut diperkirakan menelan anggaran Rp 150 miliar.
"Kami mengakomodasi apa yang diinginkan pedagang dalam konsep baru ini," kata Agung Laksamana, Komisaris PT Gusher, usai presentasi di depan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Balikpapan di Balai Kota Balikpapan, Jumat, 7 Desember 2012.
Menurut Agung, konsep itu tersimpul dalam empat hal. Yang terutama adalah tidak mengubah pasar inpres sekarang menjadi mal atau plaza, seperti Plaza Kebun Sayur yang berdiri di depan pasar inpres itu sekarang. "Makanya konsep ini kami sebut revitalisasi, bukan pembangunan yang sama sekali baru," Agung menjelaskan.
Dengan demikian, tidak akan ada rumah toko (ruko) di depan pasar tersebut seperti yang ditakutkan pedagang. Pengembang bahkan menambahkan ornamen-ornamen tradisional sehingga pasar lebih berkarakter tradisional dan khas Balikpapan-Kalimantan Timur.
Pasar juga dibuatkan sistem pembuangan air, sistem pembuangan sampah dan limbah, dan lain-lain sehingga akan menjadi pasar yang nyaman, baik bagi pedagang maupun pembeli. Kemudian, semua pedagang yang ada saat ini, yaitu 641 pedagang, dijamin untuk tetap mendapat tempat di pasar hasil revitalisasi nanti.
"Pedagang eksisting kami jamin untuk tetap dapat tempat berjualan di pasar inpres," Agung menambahkan. Mereka juga dapat harga spesial, yaitu hanya Rp 150 juta dan Rp 225 juta untuk harga kiosnya. Agung juga menjelaskan kepada Muspida bahwa saat ini pihaknya segera menyampaikan hal ini kepada para pedagang pasar inpres.
Informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan proyek revitalisasi ini juga akan dengan mudah didapatkan semua pihak yang memerlukannya. Segera setelah semua pihak setuju atas konsep ini, pengembang akan mulai membangun.
"Saat ini yang sudah kita bangun adalah tempat pembuangan sampah sementara. Untuk bangunan utama ya di 2013," ujar Agung.
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
18 Januari 2024
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).