300 Anggota FKM Masih Buron

Reporter

Editor

Minggu, 4 Juli 2004 14:42 WIB

TEMPO Interaktif, Maluku:Kapolda Maluku Brigjen Pol.Aditya Warman mengungkapkan masih tersu melakukan pengejaran terhadap angggota Front Kedaulatan Maluku (FKM) pendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Hal tersebut ditegaskan Kapolda Maluku usai peringatan HUT Bhayangkara ke 58 yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Polda Maluku, di Markas Brimobda Maluku, Tantui, Kecamatan Sirimau, Ambon, Sabtu (3/7)."Anggota FKM yang dinyatakan buron dan hingga saat ini belum tertangkap lebih dari 300 orang," kata Brigjen Pol.Aditya Warman. Ia menegaskan, belum tertangkapnya para pengikut FKM itu, tidak menjadi ancaman bagi jalannya pemilihan presiden 5 Juli mendatang.Menurut Kapolda Maluku, pengejaran terus dilakukan terhadap para anggota FKM, termasuk empat anggota FKM yang melarikan diri dari sel tahanan Polda Maluku, pada 9 Mei lalu. Ia juga mengatakan, Polda Maluku dalam melakukan penangkapan maupun penyelidikan terhadap para pengikut FKM pendukung RMS itu, tetap mengedepankan pendekatan hukum dengan mengumpulkan fakta dan data yang akurat.Ia mengakui sudah banyak pengikut maupun simpatisan organisasi terlarang ini yang ditangkap. Hanya saja, Kapolda Maluku, enggan menyebutkan secara detail jumlah pengikut FKM yang telah tertangkap dan saat ini mendekam di sel tahanan Polda Maluku. Mochtar Touwe Tempo News Room

Berita terkait

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

Baca Selengkapnya

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.

Baca Selengkapnya

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.

Baca Selengkapnya

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."

Baca Selengkapnya