TEMPO Interaktif, Cirebon:Simpatisan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) se-wilayah III Cirebon mengungkapkan kekecewaan mereka disebabkan ketidakhadiran calon presiden dari Partai Demokrat tersebut ke Cirebon. Ini berarti untuk keempat kalinya SBY tidak hadir di Cirebon seperti yang telah dijadwalkan. Menurut rencana, seharusnya SBY berada di Kota Cirebon pada tanggal 29 dan 30 Juni. Namun hingga berita ini diturunkan hanya didapatkan berita bahwa yang berkunjung ke Kota Cirebon hanyalah calon wakil presidennya, Jusuf Kalla. Namun kedatangannya pun belum merupakan keputusan final. Salah satu tim sukses pasangan SBY-Jusuf Kalla di Kota Cirebon, Yuyun Kurnia, saat ditemui Koran Tempo mengatakan bahwa batalnya SBY berkunjung dan melakukan kampanye di Kota Cirebon disebabkan diambilalihnya jadwal kampanye oleh DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Jawa Barat.Kami sendiri merasa kecewa, sebab sebelumnya pihak tim nasional telah menjanjikan kehadiran SBY di Kota Cirebon yang merupakan pusat kampanye di wilayah III Cirebon ini," tuturnya.Seharusnya, menurut Yuyun, timnas Partai Demokrat mengerti bahwa salah satu barometer kemenangan kampanye calon presiden dan wakil presiden adalah di wilayah Jawa Barat yang salah satunya adalah di wilayah III Cirebon. Kenyataan ini dibuktikan dengan datangnya Megawati Soekarnoputri ke Cirebon sebanyak 4 kali. Kekecewaan juga diungkapkan oleh salah seorang anggota tim sukses, Diaz, yang mengkhawatirkan turunnya perolehan suara SBY di wilayah III Cirebon. Kekhawatiran saya sangat beralasan, karena sudah puluhan orang yang datang ke sekretariat yang mewakili daerah mereka masing-masing dan mengungkapkan kekecewaan mereka dan mengancam akan memberikan suara mereka ke pasangan Amien Rais dan Megawati jika SBY tidak juga datang ke Cirebon," ujarnya. Ivansyah - Tempo News Room
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
24 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.