Biaya SMA Unggulan di Jakarta Rp 30 Juta Setahun  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 21 November 2012 14:42 WIB

Protes soal program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta (10/6). TEMPO/ Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan MH Thamrin di Cipayung, Jakarta Timur, mengklaim diri sebagai satu-satunya sekolah di Indonesia yang punya tiga kurikulum ajar. Tiga kurikulum itu disiapkan untuk mencetak lulusan terbaik agar berguna bagi Indonesia.

"Kami punya tiga kurikulum, standar isi, Cambridge, dan Olimpiade," ujar Humas SMA MH Thamrin, Nani Asri Setiani, kepada Tempo, Rabu, 21 November 2012. Kurikulum standar isi yang juga didapatkan siswa setingkat SMA lainnya dipadatkan. "Materi untuk tiga tahun dipadatkan jadi setahun," ujarnya.

Pada tahun kedua dan ketiga, para siswa sekolah ini mempelajari kurikulum internasional dan cetakan juara. "Kurikulum Cambridge kami pakai sesuai standar internasional," ujarnya mengacu pada sebuah universitas terkenal di Amerika Serikat. Sekolah yang didirikan pada 2009 ini memang bertujuan meluluskan siswa-siswanya ke perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri.

Ada cerita menarik soal pelaksanaan ujian kurikulum Cambridge. Rupanya, seluruh dunia memakai materi ujian yang sama dan dilaksanakan secara serentak setelah soal yang dirilis langsung oleh University of Cambridge dikeluarkan. Karena waktu ujian di seluruh dunia tak serentak, para guru harus mengurung mereka selepas tes.

"Harus disterilkan di ruangan tanpa alat komunikasi," ujarnya. Hal itu berlaku juga bagi siswa yang memakai kurikulum Cambridge di seluruh dunia. "Kalau tak steril, nanti mereka buat status (Facebook, Twitter) tentang ujian. Bisa bocor soalnya," ujarnya.

Sekolah seluas 3,7 hektare dengan fasilitas super lengkap ini baru meluluskan satu angkatan. Sebanyak delapan dari 57 siswa diterima di perguruan tinggi bergengsi di Singapura dan Cina. "Sisanya masuk ITB, UI, dan UGM," ujarnya.

Namun butuh kocek tebal buat bersekolah di sini. Uang pangkalnya mencapai Rp 30 juta per tiga tahun. Sementara itu, para siswa juga diwajibkan tinggal di asrama yang berbiaya Rp 2,5 juta per bulan per siswa. "Mereka hanya pulang dua kali sebulan," ujarnya.

Biaya besar itu dibutuhkan karena anggaran yang diberikan pemerintah tak cukup untuk mensubsidi kebutuhan sekolah. "Kami kan juga harus datangkan guru yang sesuai standar kurikulum internasional," ujarnya. Diakuinya, untuk gaji guru saja, butuh biaya tinggi. Meski ia, yang memegang mata pelajaran sejarah di sekolah ini, menolak untuk memberi kisaran pendapatan guru di SMA Thamrin.

Rico, 15 tahun, siswa kelas dua sekolah ini, menyatakan senang bisa belajar di sini. "Tingkat kompetisinya tinggi," ujarnya. Menurut dia, sistem asrama yang membatasinya dari dunia luar membikin konsentrasi belajarnya terpacu.

"Apalagi dibantu dengan fasilitas yang sangat lengkap," ujar siswa yang bercita-cita melanjutkan sekolah di perguruan tinggi di luar negeri ini. "Nanti berani bersainglah," ujarnya yakin.

M. ANDI PERDANA

Berita lain:
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...

Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo...

Diminta Jokowi Naikkan Anggaran, Lurah Grogi

Basuki Ahok Minta Diajari Hitung Premi Askes

Jokowi Tetapkan UMP DKI Rp 2,2 Juta






Advertising
Advertising








Berita terkait

Begini Akhir Hubungan SBBS Sragen dengan PASIAD Asal Turki

30 Juli 2016

Begini Akhir Hubungan SBBS Sragen dengan PASIAD Asal Turki

PASIAD masuk Indonesia dengan menawarkan proposal
pendirian


sekolah yang berfokus membawa pelajar Indonesia untuk
>

melanjutkan pendidikan ke Turki.

Baca Selengkapnya

Tidak Terafiliasi Gulen, SMA Banua Punya 4 Guru Turki

29 Juli 2016

Tidak Terafiliasi Gulen, SMA Banua Punya 4 Guru Turki

SMA Banua Bilingual Boarding School memiliki empat tenaga
pendidik asal Turki yang direkrut atas kerja sama dengan Amity
College Australia sejak 2015.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Audit Sekolah Internasional  

22 April 2014

Kemendikbud Akan Audit Sekolah Internasional  

Ada 111 sekolah internasional yang belum mengantongi izin.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 282 Sekolah di Yogyakarta Belum Terakreditasi

7 April 2014

Sebanyak 282 Sekolah di Yogyakarta Belum Terakreditasi

Akreditasi masih jadi masalah pendidikan di Yogya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Kecam RSBI Jadi BLUD

28 Mei 2013

Aktivis Kecam RSBI Jadi BLUD

"Jika rencana itu diterapkan akan memunculkan diskriminasi sekolah."

Baca Selengkapnya

Penghapusan RSBI Dinilai Pengaruhi Psikologi Siswa

20 Februari 2013

Penghapusan RSBI Dinilai Pengaruhi Psikologi Siswa

'Psikologi siswa dan guru jelas terpengaruh,' kata pengawas pendidikan Provinsi Jawa Timur, Hadi Wiyono.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Belum Sepenuhnya Bubarkan RSBI  

20 Februari 2013

Banyuwangi Belum Sepenuhnya Bubarkan RSBI  

Papan nama RSBI masih terpampang di setiap selolah. Pungutan pun masih membebani orang tua murid dengan dalih sumbangan.

Baca Selengkapnya

Kata Guru Besar UI Soal Sekolah Internasional  

15 Februari 2013

Kata Guru Besar UI Soal Sekolah Internasional  

Menurut Sri Edi Swasono, sekolah internasional mempunyai mutunya internasional tapi tidak menjadi bagian dari internasional.

Baca Selengkapnya

Anggaran Dihentikan, Eks RSBI Berhemat  

11 Februari 2013

Anggaran Dihentikan, Eks RSBI Berhemat  

Gaji guru dan pegawai sekolah bekas RSBI akan ditalangi dulu.

Baca Selengkapnya

Bekas RSBI Resmi Jadi Sekolah Biasa

31 Januari 2013

Bekas RSBI Resmi Jadi Sekolah Biasa

Kebijakan tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Nomor: 017/MPK/SE/2013 tentang Kebijakan Transisi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.

Baca Selengkapnya