Para penggemar fanatik Rhoma menunggu Rhoma diperiksa terkait ceramah yang dinilai SARA menjelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta di Panwaslu DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (6/8). Pemanggilan tersebut terkait pernyataan Rhoma yang berbau SARA terhadap pasangan Cagub/Cawagub, Joko Widodo-Basuki Tjahaja ketika berceramah di Tanjung Duren, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO , Surabaya: Pengurus Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jawa Timur, wadah penggemar artis dangdut Rhoma Irama, makin giat berkonsolidasi di tingkat cabang di tingkat kabupaten. Tujuannya untuk mensosialisasikan pencalonan Rhoma sebagai presiden pada pemilihan umum 2014.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah SFCI Jawa Timur Surya Aka Syahnagra mengatakan pada Selasa kemarin, 13 November 2012, ia telah bertemu dengan para pengurus Dewan Pimpinan Cabang SFCI Banyuwangi. Penggalangan dukungan ke kantong-kantong SFCI ini, kata Surya, akan dilanjutkan pada pekan depan. "Minggu depan pertemuan dengan SFCI Probolinggo," kata Surya, Kamis, 15 November 2012.
Menurut Surya, di hadapan pengurus SFCI daerah, ia mensosialisasikan hasil pertemuannya dengan Rhoma pada 10 November 2012. Pada pertemuan itu, ungkap Surya, Rhoma telah bulat akan maju sebagai calon presiden bila ada partai politik yang serius mengusung. "Kalau dulu Bang Rhoma masih bilang pikir-pikir, sekarang sudah bulat," ujar Surya.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Profesor Doktor Hotman Siahaan melihat, hingar bingar berita pencalonan Rhoma di media massa tidak bisa dijadikan ukuran. Sebab, kata Hotman, popularitas Rhoma dianggap belum cukup untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Menurut Hotman, masyarakat butuh calon presiden yang mempunyai jejak rekam serta kapabilitas bagus. Dan hal itu, kata Hotman, tidak dipunyai oleh Rhoma. "Saya menganggap soal Rhoma ini hanya selebrasi politik, kegenitan sebagian orang di tengah iklim demokrasi," kata Hotman.
