TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Hatta tidak berencana menuntut Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan terkait dengan tudingan pemerasan yang diarahkan kepadanya. "Hanya akan menghabiskan energi," kata Hatta kepada Tempo, Selasa, 13 November 2012.
Sebelumnya, Dahlan Iskan pada Rabu pekan lalu menyampaikan surat yang berisikan nama-nama dan kronologis yang terkait upaya pemerasan terhadap sejumlah perusahaan pelat merah. Kemarin, Dahlan juga kembali mengirimkan surat kedua kepada Badan Kehormatan DPR.
Ketua BK, Muhammad Prakosa, seusai rapat internal di kompleks parlemen, Senayan, membenarkan surat tersebut merupakan revisi terhadap nama-nama yang sudah disampaikan Dahlan dalam suratnya Rabu pekan lalu.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menuturkan alasan perubahan ini kemungkinan besar karena Dahlan menerima informasi yang tidak tepat. Menurut dia, ketidaktepatan informasi ini menjadi persoalan serius karena menyangkut nama anggota DPR.
Menurut Prakosa, Dahlan hanya menyampaikan uraian singkat alasan revisi ini. Meskipun demikian, Prakosa tidak bersedia mengungkapkan siapa saja nama-nama yang direvisi Dahlan Iskan. "Itu rahasia," ujarnya.
Namun, dalam surat itu Dahlan disebut-sebut merevisi salah satu nama baru, yakni Muhammad Hatta, politikus Partai Amanat Nasional. Belum jelas bagaimana peran Hatta, yang juga politikus Partai Amanat Nasional itu.
Akan tetapi, Hatta menegaskan, jika benar Dahlan menyebut namanya, berarti Dahlan sudah melakukan dua kali kesalahan. Pertama, Hatta tidak merasa pernah meminta jatah kepada BUMN. Alasan kedua dia tidak hadir waktu pertemuan tidak resmi dengan Direktur Utama PT Merpati pada 1 Oktober 2012. "Saya sedang di Klaten waktu itu," kata dia.
Menurut Hatta, tudingan itu sudah tidak berefek apa pun karena namanya berkali-kali dikaitkan dengan kasus korupsi. Namun, tidak ada satu pun yang bisa membuktikan keterlibatannya. Dia mengaku tidak akan meladeni tudingan Dahlan. "Saya malah tidak bisa fokus ke urusan yang lebih penting," kata dia.
Menurut Hatta, pemojokan dan tudingan negatif dari Dahlan belum mengganggu. Bahkan, menurut dia, jika terlalu sering diberitakan negatif, kebaikan akan datang kepadanya. Dia menegaskan tidak akan melayangkan somasi. Namun, jika Fraksi PAN berniat mensomasi Dahlan, dia akan mendukung. "Secara pribadi saya tidak perlu somasi," katanya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terkait
Laksamana Sukardi Akui Banyak Titipan ke BUMN
Soal Tudingan Dipo Alam, Ini Sikap Fraksi Demokrat
Komisi Pertahanan: Istana Rajin Lempar Bola Panas
Laksamana Sukardi: Langkah Dahlan Tepat, Cuma...
Hidayat Tantang Dipo Sebut Nama 3x24 Jam