Para penggemar fanatik Rhoma menunggu Rhoma diperiksa terkait ceramah yang dinilai SARA menjelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta di Panwaslu DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (6/8). Pemanggilan tersebut terkait pernyataan Rhoma yang berbau SARA terhadap pasangan Cagub/Cawagub, Joko Widodo-Basuki Tjahaja ketika berceramah di Tanjung Duren, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pencalonan Rhoma Irama sebagai presiden menarik banyak perhatian dan menjadi perbincangan, termasuk di dunia maya. Sebuah akun di Twitter, yang sudah ada sejak Maret 2011, misalnya, beralih menjadi akun pendukung Rhoma Irama pada Senin, 12 Maret 2012.
Akun tersebut bernama @RhomairamaRI1. Baru enam jam lalu dari pukul 15.31 WIB, ia mulai aktif berkicau dengan cuit pertamanya: "Mari dukung Rhoma Irama for president 2012".
Setelah kicauan pertama, akun ini merangkum semua berita terkait pencalonan raja dangdut ini sebagai presiden.
Akun yang menulis bio "Mari dukung Rhoma Irama Maju ke Pilpres 2012" ini pun rajin melaporkan prestasi Rhoma, termasuk kajian mendalam Profesor Andrew N. Wintraub, ahli musik dari Universitas Pittsburgh. Sehari ini saja, akun itu sudah mendapat 636 pengikut.
Hingga kini baru Partai Persatuan Pembangunan yang telah menyatakan tertarik dengan wacana pencalonan pendangdut legendaris, Rhoma Irama, sebagai presiden pada 2014. "Nanti pada giliran survei yang kami lakukan, akan kami masukkan nama Rhoma, untuk menakar elektabilitasnya," kata Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy, Senin, 12 November 2012.