TEMPO Interaktif, Batam:Antrean panjang kendaraan di beberapa stasiun pompa bensin umum (SPBU) memacetkan lalu lintas di Batam karena sebagian SPBU lainnya kehabisan bahan bakar premium. Dari sepuluh SPBU di Batam, lima SPBU terpaksa menutup kegiatannya. Penutupan SPBU tersebut ada yang beralasan kerusakan mesin pompa, tapi ada sebagian yang memberitahukan bahwa premium habis total. Di SPBU Muka Kuning misalnya, tertera tulisan: "Maaf kerusakan mesin pompa", tapi di SPBU Baloi dijelaskan premium habis.Akibat kelangkaan bahan bakar tersebut, roda perekonomian Batam terganggu. Seorang pengemudi taksi jurusan Bandara Hang Nadim terpaksa membatalkan menjemput tamu takut kehabisan bensin di tengah jalan. "Dari pada di-complaint (dikeluhkan) langganan, lebih baik tamu saya serahkan kepada teman saya," kata Fahrial, seorang pengemudi taksi jurusan Bandara Hang Nadim kepada TEMPO, di sela menunggu antrean pengisian bahan bakar di SPBU Baloi.Kepala Humas Pertamina Pulau Sambu Irto Ginting membenarkan kekurangan bahan bakar tersebut. Pihaknya tengah berusaha mendatangkan pasokan bahan bakar secepatnya. Ia berjanji sekitar 13.30 WIB semua SPBU di Batam terisi. "Saya enggak ngerti mengapa kekurangan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon selulernya.Irto mengatakan, Pertamina akan mendatangkan 1.100 kiloliter untuk menanggulangi krisis bahan bakar tersebut di Batam, namun semua itu perlu proses. Menurutnya, diharapkan hari ini semua teratasi. "Jatah kita tidak terbatas," katanya lagi. Sejauh ini belum diketahui kendala keterlambatan pasokan bahan bakar premium itu. Oleh sebab itu pihaknya tengah menyelidiki penyebab keterlambatan itu."Sebenarnya krisis bahan bakar itu bukan cuma di Batam, tapi secara nasional," ujar Irto beralasan. Hanya saja, kata dia, Batam diharapkan tidak begitu serius. Rumbadi Dalle - Tempo News Room