Pengidap HIV/AIDS di Balikpapan Meningkat  

Reporter

Kamis, 1 November 2012 14:05 WIB

HIV Aids. protothema.gr

TEMPO.CO, Balikpapan - Jumlah penderita HIV/AIDS Balikpapan, Kalimantan Timur, terus meningkat selama setahun terakhir. Hingga saat ini, jumlah pengidapnya mencapai 575 orang atau meningkat sekitar 80 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 300 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Dyah Mulyani, mengatakan, yang memprihatinkan, penularan penyakit mematikan itu sudah masuk ke rumah tangga. Suami, istri, anak-anak, termasuk bayi yang dilahirkan, sudah terjangkit HIV/AIDS. ”Ada empat bayi yang dilahirkan sudah terinfeksi. Ada pula tiga jabang bayi dari tiga orang ibu yang sedang hamil,” kata Dyah, Kamis, 1 November 2012.

Menurut Dyah, yang tak kalah memprihatinkan yaitu pengidap HIV/AIDS juga meliputi remaja atau yang masih duduk di bangku sekolah. Yang paling muda usianya 16 tahun.

Dyah memaparkan bahwa dari sisi usia, rata-rata pengidap HIV di Kota Balikpapan berusia 20 tahun ke atas. Adapun dari keseluruhan pengidap masih didominasi oleh kaum laki-laki. Kendati demikian, pengidap dari kalangan wanita grafiknya juga meningkat tahun ini.

Berdasarkan fakta tersebut, pengidap HIV/AIDS di Balikpapan semakin muda di bawah 20 tahun hingga 40 tahun dengan jumlah 70 persen dari total penderita. Padahal, dahulu rentang usia pengidap sekitar 25 hingga 60 tahun.

Dyah mengatakan, pihaknya kesulitan mencegah penularan HIV di masyarakat karena satu-satunya alat pengaman yang murah hanya kondom. Padahal, pola penularan saat ini sudah beragam, yakni melalui hubungan seks bebas serta narkoba. ”Kondom adalah yang termurah. Tapi pemakaianya tidak tidak dilakukan dengan baik oleh para penderita itu,” ujar Dyah.

Dyah memperkirakan jumlah pengidap tahun ini bisa melebihi 575 orang karena masih ada yang enggan berterus terang tentang HIV/AIDS yang diidapnya dan belum pernah menjalani pengobatan. Jumlahnya diprediksi sekitar 100 orang. ”Penanganannya memang susah. Kalau kami meminta untuk berobat, paling banyak yang datang hanya 10 persen. Selain itu, mereka enggan minum obat karena obatnya keras,” ucap Dyah pula.

Dyah mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut atau mengucilkan para penderita HIV/AIDS. Penularannya tidak semudah yang dibayangkan masyarakat. Sebab, Dyah tidak ingin terulang kasus yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara beberapa waktu lalu. Di daerah itu, warga mengusir pasangan suami-istri yang mengidap HIV/AIDS.

Di Kota Balikpapan sudah ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan bagi pasien pengidap HIV/AIDS, yakni Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, Rumah Sakit TNI-Angkatan Darat, dan Rumah Sakit Pertamina.

SG WIBISONO

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya