Pasukan pengibar bendera saat mengibarkan Sang Saka Merah Putih saat upacara peringatan Dirgahayu RI ke-67 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2012. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - W.R. Soepratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya. Ia membawakan lagu itu saat berlangsung Kongres Pemuda II di gedung Indonesische Clibgebouw, Kramat Raya 106, Menteng, Jakarta, pada Ahad, 28 Oktober 1928. Namun, penggesek biola ini hanya memainkan melodinya saja, tanpa syairnya.
Majalah TEMPO 2 November 2008 menuliskan W.R. Soepratman dikenal sebagai wartawan yang suka bermain musik dan ngobrol dengan para pemuda di Markas Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia di gedung Indonesische Clibgeboiw. Pemuda langsing ini menenteng biola sambil menyodorkan secarik kertas berisi syair lagu yang digubahnya kepada sang Ketua Sidang Soegondo Djojopoespito. (Baca: Siapa W.R Soepratman?)
Melihat judul Indonesia Raya, Soegondo segera melirik polisi Belanda yang serius mengamati jalannya Kongres. Jeda sidang, Soegondo menyetujui W.R. Supratman membawakan karyanya. Tapi syaratnya, tanpa syair. Alasannya, dalam syair Indonesia Raya terdapat banyak kata Indonesia dan merdeka. Kata-kata yang membuat khawatir akan menimbulkan masalah pada Kongres.
Akhirnya sidang ditutup pukul 22.00 lewat. Pemuda W.R. Soepratman maju ke depan. Ia membungkukkan badan, mulai memainkan biola. Indonesia Raya tanpa syair berkumandang. Tepuk tangan panjang mengiringi akhir lagu yang kini dikenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi
28 Oktober 2023
Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi
Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara