SPDP Janggal, Pengacara Novel Temui Komnas HAM  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 28 Oktober 2012 05:17 WIB

Penyidik KPK, Novel ketika bersaksi untuk Muhammad Nazaruddin di Pengadilan TIndak Pidana Korupsi, Jakarta, (12/3). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta : Tim Kuasa Hukum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan merasa janggal dengan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikirimkan oleh Kepolisian Daerah Bengkulu ke Kejaksaan.

Menurut salah satu pengacara Novel, Haris Azhar, SPDP atas Novel itu baru dikirimkan pada 8 Oktober 2012 dan diterima oleh Kejaksaan Negeri Bengkulu 12 Oktober 2012. Sedangkan Novel akan ditangkap pada 5 Oktober 2012.

"Tidak bisa menangkap dulu baru melaporkan," kata Haris ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Oktober 2012. Polisi harusnya melakukan prosedur yang benar. Ia mengatakan ini menjadi bukti kepolisian berencana untuk mengkriminalisasi kliennya.

Haris berencana menemui Komisi Nasional Hukum dan HAM mengenai bukti ini. Senin, 29 Oktober 2012, para pengacara akan bertemu dengan Wakil Ketua Komisi Nur Kholis. Novel sebagai penegak hukum, kata Haris, harus mendapatkan perlindungan.

Novel dituduh melakukan kekerasan yang menyebabkan pencuri sarang burung walet meninggal pada 2004. Waktu itu, ia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Bengkulu. Kepada Tempo, Novel mengaku tak ada di tempat kejadian saat peristiwa itu terjadi. Ia justru yang meminta anak buahnya membawa korban tembak ke rumah sakit. Sedangkan polisi berdalih keluarga korban baru menuntut.

Alasan itulah yang menyebabkan sejumlah personel Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya mendatangi kantor KPK, 5 Oktober lalu. Mereka berencana menciduk Novel Baswedan, penyidik KPK yang sedang menangani kasus dugaan korupsi simulator SIM.

SUNDARI




Berita Terpopuler

Densus 88 Juga Sita Sekantong Daging Kurban

Lippi Antar Guangzhou Juara Liga Super Cina

Jokowi Jajaki Rencana MRT di Lebak Bulus

Garuda di Dada Bagus ''Netral''

Abu Hanifa Ditangkap di Solo

EDISI KHUSUS SUMPAH PEMUDA

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

24 April 2017

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya