Kearifan Lokal untuk Antisipasi Bencana: Kentongan

Reporter

Sabtu, 27 Oktober 2012 04:33 WIB

Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menabuh kentongan saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/4). ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO , Cilacap: Sebagai daerah rawan bencana, Cilacap membutuhkan sistem peringatan dini bencana yang bisa dilakukan semua warga Cilacap. Apalagi, selain banjir dan tanah longsor, Cilacap merupakan daerah yang rawan bencana tsunami.

“Kami ingin menggiatkan kembali kearifan lokal sebagai peringatan dini terjadinya bencana,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Wasi Aryadi, Jumat, 26 Oktober 2012.

Ia mengatakan, kentongan bisa dimanfaatkan untuk menghadapi kondisi darurat. Bunyi kentongan yang dilakukan berulang kali oleh penduduk saat terjadi bencana, bisa menghindarkan jatuhnya korban lebih banyak.

Menurut dia, BPBD saat ini sedang meneliti soal alat komunikasi massal bernuansa kearifan lokal itu. Wasi menambahkan, dulu kentongan tersedia di setiap rumah dan difungsikan ketika ada musibah kebakaran, kematian, hingga banjir dan tanah longsor.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat BPBD akan mensosialisasikan kembali simbol isyarat, bentuk-bentuk peringatan dini dengan kentongan kepada para camat, kepala desa di wilayah rawan bencana longsor, banjir hingga tsunami. Kode itu untuk memudahkan masyarakat menggunakan simbol alat komunikasi yang terbuat dari bambu itu.

Camat Cimanggu Gatot Arif Widodo mengatakan, di wilayahnya sudah ada sembilan desa yang siaga tanah longsor. “Desa ini sudah saya perintahkan untuk menyediakan kentongan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor,” katanya.

Ia meminta warganya untuk waspada karena intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Hujan deras dengan intensitas tinggi di dataran tinggi berpotensi terjadi tanah longsor atau tanah bergerak," katanya.

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBP) Jawa Tengah, Gembong Purwito mengatakan di Jawa Tengaj bagian selatan sedikitnya ada 69 titik lokasi yang rawan banjir. “Lokasi rawan banjir terbanyak ada Kabupaten Cilacap yakni sebanyak 49 titik, Kabupaten Banyumas 10 titik Kabupaten Purbalingga 4 titik dan Kabupaten Kebumen 2 titik,” katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita lain:
Marzuki Alie Tersinggung oleh Dahlan Iskan

KPK Bidik Anas Urbaningrum?



Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya