Dosen Unsoed Diduga Tipu Calon Mahasiswa  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 15 Oktober 2012 15:54 WIB

ilustrasi gelar sarjana

TEMPO.CO, Purwokerto - Seorang dosen dengan inisial BB diduga menipu orang tua calon mahasiswa Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Calon mahasiswa dijanjikan bisa kuliah di Fakultas Kedokteran Unsoed dengan menyetorkan sejumlah uang ke dosen tersebut. Mereka dimintai uang sebesar Rp 95 juta hingga Rp 200 juta agar bisa kuliah di Unsoed.

"Namun, saat SPMB berakhir, anak kami tidak diterima," kata TS, salah satu orang tua korban, Senin, 15 Oktober 2012.

Ia mengatakan ada sedikitnya 12 orang tua calon mahasiswa yang juga tertipu BB. Menurut dia, BB menjanjikan anaknya bisa diterima asalkan orang tua mau menyerahkan sejumlah uang.

Hingga kini, kata dia, ia bersama orang tua lainnya masih menunggu pengembalian uang itu. Jika tak dikembalikan, mereka akan menempuh jalur hukum.

Ia mengatakan setoran uang itu digunakan untuk berbagai kepentingan. Pada tahap pertama, orang tua diharuskan membayar uang sebesar Rp 45 juta. Calon mahasiswa juga diharuskan membayar biaya bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh BB. "Sisa uang pembayaran diberikan setelah pengumuman. Tapi kebanyakan sudah membayar sebelum ada pengumuman," katanya.

Menurut dia, perbedaan besarnya uang pelicin yang diberikan orang tua calon mahasiswa, didasarkan pada latar belakang pendidikan SMA calon mahasiswanya. Bila calon mahasiswa yang akan masuk merupakan lulusan jurusan IPA, hanya dikenakan biaya Rp 95 juta. Namun, yang berasal dari jurusan IPS, dikenakan biaya Rp 200 juta.

Ketua Panitia SPMB Unsoed 2012, Satrijo Widi Purbojo, mengatakan pada pekan lalu telah kedatangan beberapa orang tua calon mahasiswa yang mengaku telah dirugikan dosen tersebut. "Mereka mendatangi kantor panitia SPMB karena oknum dosen tersebut mengaku telah memberikan uang sebesar 10 persen kepada panitia," katanya.

Ia mengatakan, dosen tersebut tidak masuk dalam panitia SPMB. Saat ini, kata dia, sudah ada empat orang tua yang sudah dikembalikan uangnya.

Humas Unsoed, Endang Istanti, mengatakan rektorat sudah mendengar informasi itu. "Pimpinan belum bisa mengambil tindakan karena belum ada laporan resmi dari korban," katanya.

Menurut dia, laporan korban ke Panitia SPMB tidak bisa ditindaklanjuti karena Panitia SPMB 2012 saat ini sudah bubar. "Kami berharap korban bisa melaporkan secara resmi ke rektor," kata dia menambahkan.

Pembantu Rektor II Unsoed, Eko Hariyanto, mengatakan pimpinan universitas sudah bertemu dan membahas masalah itu. Saat ini, kata dia, pihaknya masih membahasa persoalan itu. "Kita masih akan memanggil Ketua Panitia SPMB dulu," katanya.

Menurut sumber Tempo di lingkaran pejabat rektorat, praktek jual beli kursi tidak hanya terjadi di Fakultas Kedokteran. Di fakultas lain juga biasa terjadi praktek ini. Besar kecilnya tarif tergantung dari fakultas apa yang akan dimasuki.

ARIS ANDRIANTO


Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

4 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

15 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

17 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

19 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya