Golkar dan Nasdem Berpotensi Curi Pemilih Demokrat  

Reporter

Minggu, 14 Oktober 2012 21:34 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian pemilih Partai Demokrat pada Pemilu 2009 ternyata tak tertarik lagi memilih partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pada Pemilu 2014. Dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting, sekitar 20 persen dari pemilih Demokrat dimungkinkan akan berpindah haluan.

Peneliti pada SMRC, Grace Natali, mengatakan, berdasarkan survei terhadap 1.219 pemilih, hanya 8 persen yang menyatakan akan memilih Demokrat. Padahal, dalam Pemilu 2009, partai berlambang segitiga mercy ini meraup 21 persen suara. "Dua puluh persen pemilih Demokrat pada Pemilu 2009 belum memutuskan memilih partai mana," kata Grace, dalam rilis survei Kecenderungan Swing Voter Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2014, Ahad, 14 Oktober 2012.

Survei dilakukan SRMC pada 5-16 September lalu dengan bertatap muka. Satu pewawancara bertugas menangani satu kelurahan atau desa dengan 10 responden. Sampel dipilih dengan metode acak bertingkat. Sedangkan kesalahan margin diperkiran 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut Grace, jika pemilu dilakukan sekarang, partai yang paling besar mencuri pemilih Demokrat pada Pemilu 2009 adalah Golkar, dengan perkiraan 12 persen. Partai Nasional Demokrat turut mencuri dengan perolehan 8 persen suara, sedangkan Gerindra 7 persen. PDIP juga kecipratan 6 persen pemilih Demokrat.

Larinya pemilih dari Demokrat ini, kata Grace, disebabkan oleh hilangnya kepercayaan publik terhadap janji-janji pemberantasan korupsi yang diusung partai saat pertama didirikan. Maraknya kasus korupsi yang melibatkan petinggi Demokrat ini dinilai menjadi penyumbang terbesar penurunan suara partai.

Anggota Dewan Pembinan Partai Demokrat, Hayono Isman, mengakui persoalan korupsi telah menggerus sebagain besar pemilih Demokrat. Dia mengatakan partainya kini terus mengupayakan solusi yang pas untuk mengembalikan suara partai. "Kami akan mencari cara yang baik dan juga benar."

Hayono menyadari, maraknya pemberitaan media terhadap kasus yang menyeret petinggi partainya telah menjadi berkah bagi partai lain. Namun dia tak menyalahkan masifnya berita media. "Ini resiko kami sebagai pemenang pemilu. Ini adalah cobaan paling berat setelah dengan susah payah kami bangun partai dan berangkat dari bawah."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya