Warga NU DIY Desak Muktamar NU Dipercepat

Reporter

Editor

Jumat, 11 Juni 2004 18:37 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Kalangan kiai, santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU) Yogyakarta mendesak Dewan Syuriah dan Pelaksana Harian (PLH) Tanfidziah PBNU untuk mempercepat pelaksanaan muktamar NU. Menurut mereka, saat ini kondisi NU dalam keadaan krisis karena banyak ditinggalkan oleh pengurus dewan tanfidziyah. Warga NU Yogyakarta juga mendesak agar NU diselamatkan dari kepentingan politik praktis yang merusak Khittah NU 1926. Kalangan kiai, santri dan warga NU yang menamakan diri Komite Bersama Warga NU Penyelamat Khittah, Jumat (11/6), menggelar aksi di Kandang Menjangan, Komplek Pondok Pesantren Krapyak. Mereka memasang spandung ukuran 12 meter x 8 meter di situs Kandang Menjangan. Spanduk raksasa itu bertuliskan Selamatkan Khitah NU Sekarang!! Nahdlotul Oeang.Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta, KH Muhaimin, menyatakan saat ini kondisi dewan tanfidz baik di PBNU maupun di tingkat provinsi sudah sangat mengkhawatirkan. Sebagian pengurusnya, kata dia, banyak terlibat sebagai tim sukses dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden."Itu artinya PBNU dan pengurus wilayah sudah kropos, orang-orangnya sudah habis karena ikut kampanye dan menjadi tim sukses. Sebagai warga NU, kita tidak mau membiarkan hal ini. Kondisi yang ada sekarang sangat memprihatinkan karena banyak kiai yang rebutan uang dan posisi politik. Sehingga NU harus diselamatkan dan satu-satunya jalan adalah mempercepat pelaksanaan muktamar NU," kata KH Muhaimin.Menurut Muhaimin, mestinya pelaksanaan muktamar digelar pada November 2004, tapi karena kondisi sekarang darurat, kata dia, dewan syuriah bisa memutuskan untuk segera mempercepat muktamar setidaknya setelah putaran pertama pemilihan presiden. "PBNU sekarang sudah lumpuh. Kalau menunggu November berarti setelah pelaksanaan pemilihan presiden tahap kedua. Dan itu artinya, warga NU akan dimanfaatkan lagi yang pasti akan memecah belah umat," tegas Muhaimin.Komite tersebut dalam aksinya juga menggelar happening art. Mereka mengusung sebuah keranda bertuliskan Matinya Khitah. Mereka juga membuat sejumlah spanduk di antaranya berbunyi NU Bukan Kendaraan Politik Kyai. Mereka mengaku prihatin karena banyak kiai yang memanfaatkan NU secara organisasi untuk memobilisasi umat.Komite Warga NU Penyelamat Khitah antara lain terdiri dari sejumlah kiai pengasuh pondok pesantren di DIY, PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia), Ikatan Pemuda Nahdlotul Ulama (IPNU), GP Anshor, Banser dan organisasi di bawah NU lainnya.Dalam pernyataan sikapnya, selai mendesak dipercepatnya muktamar NU, Komite Warga NU Penyelamat Khitah juga mendesak PLH Tanfidziyah PBNU agar tegas dan cepat melakukan sterilisasi NU dari pengaruh politik praktis. Mereka yang terlibat dalam politik praktis harus segera dinonaktifkan. Syaiful Amin - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya