Hasyim Siap Pertanggungjawabkan Pilihannya ke Muktamar NU

Reporter

Editor

Jumat, 11 Juni 2004 14:52 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Calon wakil presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasyim Muzadi siap mempertanggungjawabkan pilihannya berpasangan dengan Megawati pada Muktamar NU Desember 2004 mendatang. Jadi atau tidak jadi, semua akan saya sampaikan, kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini di Denpasar (11/6). Hasyim menyatakan hal itu dalam dialog dengan warga NU dan Forum Lintas Agama Bali dalam rangkaian kampanye Mega-Hasyim di Bali. Dalam acara yang dihadiri Ketua PWNU Bali KH Nurhadi, sejumlah pimpinan ormas Hindu, Pendeta Kristen dan Katolik, dan pimpinan agama lainnya itu muncul pertanyaan, mengapa menjelang pemilihan presiden sekarang ini NU terkesan kembali dijadikan kendaraan politik, padahal sebelumnya telah memutuskan kembali ke Khittah 1926, yakni hanya menjadikan dirinya sebagai organisasi sosial keagamaan.Hasyim mengatakan, pencalonan dirinya adalah sebagai warga bangsa yang berasal dari kalangan warga NU. Hal itu merupakan hak individual yang tidak melanggar khittah. Yang dilarang khittah, katanya, adalah menggunakan NU sebagai lembaga politik, misalnya dalam hal mencalonkan seseorang atau menyatakan dukungan kepada calon tertentu. Karena itu tidak ada pengurus cabang atau wilayah NU yang mengeluarkan pernyataan dukungan kepada seorang calon, tegasnya.Karena itu pula, tegas dia, warga NU yang maju ke politik harus sebagai pribadi dan bila ia menjadi pengurus NU maka dia harus nonaktif. Bila ia menjadi pengurus partai, maka dia harus mundur. Alasan itu pula yang membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menurutnya, tidak sama dan sebangun dengan NU karena warga NU diberi kebebasan untuk memilih partainya meski PKB dilahirkan oleh NU.Cuma, saya mengingatkan, sekarang ini akan banyak tamu yang datang ke NU menjelang pilpres. Warga NU jangan sampai bingung. Kalau tamu ya datang setelah itu enggak tahu, nah kalau saya ini kan tuan rumah di NU, jadi ada atau tidak pemilu, saya akan tetap di rumah, tegasnya. Mengenai pilihannya berpasangan dengan Megawati, menurutnya, bukanlah pilihan yang tanpa pertimbangan. Pertimbangan utamanya adalah karena Megawati adalah pemimpin PDIP yang memiliki basis hingga ke akar rumput. Sehingga menyatunya dia dan Mega, bisa menjamin persatuan bangsa di tingkat itu. Sebab, dirinya yang berasal dari NU juga memiliki basis pendukung sampai ke tingkat bawah. Itu artinya, kebijakan mereka akan didukung oleh rakyat dan bukan hanya untuk kepentingan elite. Selain itu, Mega dinilainya sebagai figur pemimpin yang jujur. Adalah lebih penting mendukung orang jujur daripada orang yang kuat, karena kejujuran akan membuat seseorang makin kuat, sementara kekuatan tanpa kejujuran akan digerogoti dan makin lemah, katanya berfilsafat. Usai dialog, Hasyim menjadi khatib dalam salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Kampung Jawa, Denpasar. Usai sholat, ia menyerahkan bantuan senilai Rp 6 juta guna perbaikan masjid. Kehadiran Hasyim disambut ratusan warga yang tampak bersemangat memberikan dukungan. Rofiqi Hasan/Jalil Hakim - Tempo News Room

Berita terkait

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

28 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

47 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

52 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya