Ribuan Pegawai Honorer Pemprov NTB Ancam Mogok

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2004 14:15 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Sedikitnya 3000 pegawai honor daerah dan honor proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengancam mogok kerja dan turun ke jalan. Alasannya, mereka tidak menerima gaji ke 13 seperti Pegawai Negeri Sipil, yang telah turun satu-dua hari ini. Menurut Fakrudin, Koordinator pegawai honor daerah diProvinsi NTB, dirinya didatangi puluhan temannyasesama pegawai honorer yang mengeluhkan karena tidakmenerima gaji ke 13. Padahal di tiga kabupaten di NTB,yaitu di Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, para honorer juga mendapatkan gaji ke 13. "Atas persoalan itu, kita sebagai sesama pegawaihonorer protes. Bahkan sudah disiapkan rapat untukmogok kerja dan turun ke jalan," papar pegawai honorerdi DPRD NTB itu, pada Tempo News Room di kantornya,Kamis (10/6) siang.Selama ini, para pegawai honorer di lingkunganPemprov NTB mendapatkan honor bervariasi sesuai denganijasahnya. Misalnya, untuk yang menggunakan ijasah SDmendapatkan honor Rp 375 ribu per bulan, SMP sebesarRp 400 ribu per bulan, SMA sebesar Rp 450 ribu perbulan dan sarjana sebesar Rp 500 ribu per bulannya.Selama ini, mereka telah mengabdi mulai dari dua tahunhingga 20 tahun. Mereka diangkat sesuai dengan SKGubernur NTB, terutama untuk penggajian mereka. "Jadikendati kita berstatus honor daerah tapi keberadaankita diakui Gubernur NTB," papar Fakrudin.Para honorer tersebut selama ini tersebar diperlbagai dinas dan badan di NTB. Keberadaan merekasesuai dengan kebutuhan kerja daerah. Jumlah merekadari tahun ke tahun terus mengecil, dari sebanyak 6000orang lebih dan kini tinggal 3000 orang. Jumlah merekadikurangi setelah terjadi penciutan beberapa instansi.Seperti yang dahulu ada kantor wilayah dan kiniberubah menjadi kantor dinas.Data di biro keuangan Provinsi NTB menyebutkan, dalamdata administrasi yang mendapat gaji ke 13 hanya yangberstatus Pegawai Negeri Sipil saja. Sementara para pegawai honorer tidak termasuk di dalamnya. Dan gaji tambahan tersebut telah diterima para PNS dua hari lalu.Sekretaris DPRD NTB, Zaenal Arifin, membenarkan para pegawai honorer itu tidak termasuk yang menerimagaji ke 13. Hal itu dilihat dari anggaran di APBDtahun 2004. "Di APBD yang terbaru itu memang tidakterbaca," tegasnya di kantor DPRD NTB.Dia mengaku telah mendapatkan pengaduan dari parahonorer di lingkungan DPRD NTB. Di antaranya yang maumengancam mogok kerja. Namun dirinya menyarankan agarhal itu tidak dilakukan. "Sebaiknya bersurat kePak Gubernur saja," tandasnya. Sebab, lanjutnya soal apakah para honorer itu mendapat gaji ke 13 atau tidak, itu sifatnya hanya kebijakan pimpinan. Jika, misalnya Pendapatan Asli Daerah, sebagaimana yang dilakukan di Lombok Tengah, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, itu karena bupatinya yang memang memberikan. "Ya karena keuangan daerah memungkinkan," imbuhnya.Sementara itu Sekda Pemprov NTB, belum bisadikonfirmasi. Tapi dari di Setda Pemprov NTBmenyebutkan sebenarnya para pegawai honorer itu telahdihapus sejak tahun 1985 sesuai dengan permintaanMenteri Dalam Negeri. "Tapi mereka tetap saja tidakmau berhenti. Jadi tidak enak jika mereka dipecatbegitu saja," papar staf di Setda NTB. Sujatmiko Tempo News Room

Berita terkait

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

3 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

7 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

8 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

9 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

15 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

17 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

25 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya