TEMPO.CO , Jakarta - Jumat malam lalu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto, yang sedang di Samarinda, Kalimantan Timur, mendapat kabar buruk. Anak buahnya melapor, gedung KPK dikepung dua kompi polisi yang hendak menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. Bambang lalu menanyakan apakah anak buahnya membutuhkan bantuan pihak luar. "Kami mengatakan belum perlu," kata sumber Tempo. Tak bisa berbuat banyak, Bambang hanya bisa memberi semangat.
Sumber Tempo lainnya mengatakan, sejak Jumat sore sudah beredar informasi akan ada penangkapan terhadap penyidik KPK. Saat itu, penyidik sedang memeriksa Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka kasus simulator ujian SIM pada 2011.
Salah seorang penyidik itu adalah Komisaris Novel. Menjelang magrib, Djoko meninggalkan gedung KPK. Polisi berseragam pun berlalu. Yang tersisa di depan kantor KPK adalah para pewarta. Tapi ada yang tidak biasa. Banyak wajah asing berkeliaran. Tak lama kemudian, bermunculanlah polisi berseragam, sebagian dari mereka mengenakan seragam provos.
Para polisi itu dari Kepolisian Daerah Bengkulu yang hendak menangkap Novel. Mereka dipimpin Direktur Reserse Kriminal Komisaris Besar Dedy Irawan. Ketika itu, Wakil Ketua Zulkarnain dan Busyro Muqoddas baru saja pulang. Ketua KPK Abraham Samad di Makassar, Bambang di Samarinda. Adapun Adnan Pandu Praja sedang berada di luar negeri. Sumber Tempo bercerita, suasana di ruangan penyidik benar-benar tegang. “Untunglah, Pak Zulkarnain yang datang kembali lebih awal memberi semangat,” kata dia.
Tak sabar menunggu hampir tiga jam, Dedy dan rombongan berkeras masuk ke ruang utama, tapi petugas menghadang. Beberapa petinggi KPK menemui Dedy di ruang steril untuk meminta surat penangkapan dan penggeledahan. Dedy menolak dan berkukuh membawa Novel. Namun pihak KPK tak kalah tegas. Akhirnya, sekitar pukul 23.00, Dedy dan rombongan pergi dari Kuningan. Hampir bersamaan, Bambang dan Abraham tiba di lantai tiga. Di luar gedung, gelombang massa pendukung KPK terus berdatangan.
Setelah ada kepastian Novel tak jadi ditangkap, barulah para penyidik KPK pulang. Pimpinan KPK memastikan akan melindungi dan memberi bantuan hukum kepada Novel. "Novel sekarang di tempat yang aman," kata Bambang. Namun ia tetap tak berani memastikan keamanan Novel dan penyidik KPK lainnya. Jaminan dari Bambang hanyalah sebatas, “Kami hanya dapat berdoa. Jaminan itu dari Allah.”
RUSMAN PARAQBUEQ
Terpopuler:
Novel: Saya Sudah Menyangka Bakal Dikriminalisasi
Petinggi Polri: Segera Amankan (Penyidik KPK) ''N''
Penyidik KPK Itu Kerabat Anies Baswedan
KPK Cari Tahu Peran Kapolri dari Djoko Susilo
Istana: Kapolri Sempat Tak Tahu Ketegangan di KPK
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
3 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
3 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
9 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
12 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya