PKS Klaim Jadi Satu-satunya Penolak Revisi UU KPK  

Sabtu, 29 September 2012 13:49 WIB

Sejumlah massa dari Dewan Mahasiswa Justicia Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar aksi orasi dan bagi-bagi bunga di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, (28/9/2012). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengklaim menjadi satu-satunya fraksi yang menolak draf revisi Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi ketika masih dibahas di Komisi Hukum DPR. Penolakan itu dikatakan sudah disampaikan sebelum draf revisi masuk ke Badan Legislasi DPR.

"Kami satu-satunya yang menolak tanda tangan draf dari Komisi yang sudah mau masuk ke Badan Legislatif," kata Indra, anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dalam diskusi "Revisi Undang-Undang KPK" di Warung Daun, Sabtu, 29 September 2012.

Indra menjelaskan, penolakan tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu dan bukan baru-baru ini saja. Alasannya, PKS menilai revisi itu memperlemah KPK. Draf resmi yang diterimanya dalam rapat Badan Legislatif pada 23 Februari 2012 lalu memperkuat adanya usaha memperlemah. "Betul kalau draf revisi UU KPK di pasal 6a menghilangkan kewenangan penuntutan," kata dia.

Indra mengatakan momen fraksi-fraksi berubah haluan pernah terjadi di tahun 2009. Waktu itu UU KPK juga akan direvisi. Ketika itu, hanya F-PKS yang menolak direvisi. Baru setelah publik keras menyatakan penolakan revisi UU KPK, fraksi lain lalu berbalik sikap dengan menolak revisi.

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P., dalam diskusi yang sama, menyatakan Undang-Undang KPK yang ada saat ini dirasa masih cukup efektif untuk upaya pemberantasan korupsi. "Itu statement resmi pimpinan, tetapi KPK tentunya pelaksana undang-undang jadi tergantung undang-undangnya," kata dia.

Jika revisi ini memang masih akan dilanjutkan, Johan menegaskan, masyarakat yang harus mengawal, semangatnya memperkuat atau justru memperlemah. "Apalagi saat ini pemberantasan korupsi sering dianggap hanya retorika, apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan sering beda," kata dia.

Sebagai contoh, Johan melanjutkan, dalam fraksi PKS pun juga ada yang pernah lantang menyatakan pembubaran KPK. "KPK berusaha transparan, akuntabel, tetapi malah dianggap hanya pencitraan," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

5 Agustus 2022

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.

Baca Selengkapnya