Mata Pelajaran IPA dan IPS Akan Digabung Pelajaran Lain  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 28 September 2012 10:31 WIB

Sejumlah siswa menjemur buku pelajarannya yang basah terendam banjir di SDN Kalibata 08, Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pelajaran siswa sekolah dasar, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan digabung dengan mata pelajaran lain. Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Pengembangan Khairil Anwar Notodiputro, penggabungan dua mata pelajaran ini akan diberlakukan pada kurikulum baru yang akan diberlakukan di tahun ajaran 2013/2014.

"Bukan dihapus, tapi dipandang belum perlu dipisahkan secara tegas IPA/IPS di SD," ucap Khairil ketika dihubungi Jumat, 28 September 2012. Khairil mengatakan sampai saat ini Kementerian masih membahas pelajaran lain yang akan ditambahkan dengan IPA atau IPS.

Khairil mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di Kementerian, pelajaran di sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk anak yang disiplin, jujur, dan bersih. Perubahan ini, ucap Khairil, sebagai akibat pengurangan jam belajar. Mata pelajaran yang nantinya diberikan kepada siswa SD adalah Pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Matematika dasar saja.

Penyederhanaan mata pelajaran ini tetap disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Penilaian Pancasila, misalnya, tidak bertumpu pada hapalan, tetapi juga penerapan dalam kehidupan sehari-hari. "Bagaimana budi pekerti itu ada di portofolio mereka," ucap Khairil.

Kebijakan baru ini mendapatkan kritikan dari Federasi Serikat Guru Indonesia. Sekjen FSGI Retno Listyarti mengatakan dua mata pelajaran ini (IPA dan IPS) sangat penting di level SD. Siswa-siswa mendapatkan dasarnya di SD, sedangkan ketika SMP dan SMA menerima pelajaran pengembangannya seperti Biologi, Fisika, Kimia, atau Geografi, Sejarah dan Sosiologi.

Retno juga menyayangkan Kemendikbud hanya berfokus pada pengembangan budi pekerti. Ia menuturkan budi pekerti akan percuma diajarkan jika tidak disertai dengan contoh dari guru atau sekolahnya. Misalnya mengenai kejujuran, siswa diajarkan dan diminta untuk jujur, sedangkan selama ini sekolah kurang transparan.

"Mengenai penggunaan keuangan sekolah, hanya kepsek dan orang-orangnya yang tahu dan pastinya juga Tuhan," kata Retno. Ia memprediksi tidak transparan atau tidak jujurnya sekolah akan keuangan dikarenakan ada anggaran yang diselewengkan.

Kemendikbud saat ini sedang dalam tahap penggodokan kurikulum baru untuk SD hingga SMA yang akan diterapkan Juli tahun depan. Kurikulum ditargetkan selesai pada Maret 2013. Sampai saat ini, sekolah-sekolah yang ada masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

SUNDARI

Berita Terpopuler:
Remaja Pembacok Alawy Tertangkap di Yogyakarta

Jokowi Pangkas 52 Persen Anggaran Pelantikan

Tersangka Pembunuh Alawy Ternyata Anak Kos-kosan

Ayah FR Pengusaha di Bali

FR Pernah Terlibat Kasus Tawuran 2011

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

8 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

14 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya