Dampak Kabut Asap Palembang yang Kian Tebal

Reporter

Selasa, 25 September 2012 05:05 WIB

Sejumlah pengendara menerobos kabut asap yang menyelimuti jalan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang berjarak pandang berkisar antara 70-150 meter pada pagi hari Minggu (2/9). ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.CO , Palembang: Kabut asap yang kerap menyelimuti kota Palembang semakin tebal. Jarak pandang di pagi hari kurang dari 300 meter. Akibatnya sejumlah jadwal penerbangan terpaksa tertunda hingga lebih satu jam.

Jadwal belajar sekolah pun dimundurkan hingga kabut asap menipis. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang menilai kualitas udara di tengah kota semakin rendah.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah, Novrian kepada wartawan mengatakan secara kasat mata mutu udara di Palembang sudah dapat diketahui. Indikasinya: timbulnya bau menyengat serta menimbulkan dampak berupa perih di mata atau gatal-gatal di tenggorokan.

Novrian mengatakan, setidaknya ada beberapa elemen yang mesti diperiksa untuk menentukan mutu udara di suatu tempat yang perlu dipantau seperti PM10, SO2, NO2 dan CO2. Parameter itu sudah di atas ambang normal. “Ini mengindikasikan bahwa udara di wilayah Kota Palembang saat ini sudah tidak sehat lagi,” kata Novrian, Senin, 24 September 2012.

Senin pagi, sejumlah pegawai BLH dan pegiat lingkungan membagi-bagikan masker kepada pengendara sepeda motor di Palembang. Pembagian masker untuk mensosialisasikan pentingya kesehatan udara bagi tubuh manusia.

BLH belum dapat memastikan kapan kualitas udara akan kembali normal mengingat hingga satu bulan terakhir belum juga turun hujan. “Biasanya di atas pukul 09.00 kabut asap semakin tipis dan semakin tebal pada sore hingga malam hari, makanya ini kita perlu lebih waspada lagi.”

Kabut asap mulai berdampak pada penerbangan pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II Kota Palembang. Selain itu, sejumlah sekolah terpaksa memundurkan jadwal sekolah para siswa. Jadwal kedatangan dan keberangkatan beberapa pesawat di Bandara SMB II sepanjang Minggu hingga Senin ini mengalami keterlambatan. Di pagi hari jarak pandang terdeteksi hanya 300 meter padahal syarat minimal yakni 1.000 meter.

Tadi pagi keberangkatan Garuda Indonesia, Lion air Sriwijaya tujuan Jakarta terpaksa tertunda hingga 1 jam lebih. Pesawat-pesawat itu seharusnya berangkat pukul 06.00. “Kita baru bisa mengizinkan terbang kalau jarak pandang sudah memadai,” kata Sri Hartati, Kepala Dinas Operasi Bandar Udara SMB.

Menurut Sri Hartati, biasanya jarak pandang akan kembali normal hingga mendekati pukul 9 pagi. Kejadian ini hampir terjadi setiap hari dalam satu pekan terakhir. "Jarak pandang kembali normal di atas 900 meter pada pukul 08.00."

PARLIZA HENDRAWAN

Berita lain:
Beli Apache, Pemerintah Dinilai Langgar Kontrak

Pertambangan Tradisional di Banyuwangi Dibatasi

Pengungsi Bencana Letusan Gunung Ada 5 Juta Orang

Satpol PP Banyuwangi Butuh Ahli Bangunan dan Listrik

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya