Sekitar 5.000 petani dari 21 desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, didampingi aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumsel, Jumat (20/7). ANTARA/Yudi Abdullah
TEMPO.CO, Malang - Ribuan petani dari berbagai daerah bakal mengepung Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 24 September 2012. Aksi memperingati Hari Tani Nasional ini juga digelar secara serentak di 18 ibu kota provinsi, termasuk Sumatera Utara, Jambi, Lampung, NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Riau, dan Jawa Timur.
"Presiden Yudhoyono selama ini hanya mengumbar janji manis, reformasi agraria tak berjalan," kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi bidang Penggalangan Tani, Sidik Suhada, dalam siaran persnya, Senin ini. Meski masa jabatan Presiden tinggal dua tahun, katanya, konflik agraria masih terjadi di sejumlah daerah.
Menurut dia, reformasi agraria merupakan solusi mengatasi kesenjangan hak atas kepemilikan tanah. "Banyak petani penggarap tak memiliki lahan," katanya. Sidik menuntut pemerintah menyelesaikan konflik agraria. Dia juga menuntut hak pengelolaan hutan dari Perum Perhutani dicabut saja supaya 33 ribu desa yang lahannya diklaim Perhutani bisa memperoleh kembali tanahnya.