TEMPO Interaktif, Sampang:Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sampang, Fannan Hasib mengakui ada manipulasi data yang dilakukan oleh kader PPP di tingkat bawah. Hanya menurut dia manipulasi data itu tidak hanya dilakukan PPP, tapi juga dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Kalau sama-sama maling jangan bicara," katanya sambil tersenyum, kepada Tempo News Room, di rumahnya, Sabtu (29/5). Menurutnya kader PPP ditingkat bawah telah melakukan manipulasi data hasil suara pada pemilu legislatif kemarin. Tapi manipulasi itu bukan intruksi dari DPC. "Kalau DPC tak pernah mengintruksikan agar kader PPP mencuri suara. Tapi kalau personal mungkin jugan," paparnya sambil menyebut salah satu elit DPC PPP yang diduga melakukan intruksi itu. Meski demikian, Fannan menyatakan manipulasi data tidak hanya dilakukan oleh PPP, tapi kader PKB juga melakukan manipulasi data khususnya di Kecamatan Omben. "Hanya PPP tidak mempersoalkan ke Mahkamah Konstitusi," ucapnya. Hanya Fannan mengaku secara pribadi dirinya merasa malu atas kasus itu. Meski sekretrasi DPC PPP, dirinya tidak tahu banyak persoalan PPP, karena yang melakukan kebijakan selama ini adalah ketua DPC PPP. Sementara, H Ismail, Ketua Penasehat DPC PKB Sampang menyatakan pihaknya akan menerima apapun keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) meski keputusan itu nantinya merugikan PKB seperti pengurangan jumlah suara. Tapi ia mendesak agar kasus itu secara dituntaskan. "Proses hukum tetap jalan, perhitungan suara tetap jalan. Termasuk proses pelanggaran pemilu tetap jalan," tegasnya.Bahkan H Ismail, menyatakan PKB siap jika diproses secara hukum jika ditemukan kader PKB melakukan manipulasi data. "Kalau PKB gak bener kita siap kok diproses secara hukum," ucapnya. Adi Mawardi Tempo News Room