Kondisi kota Ternate yang dihujani abu vulkanik gunung Gamalama, Minggu (16/9). TEMPO/Budhy Tribun
TEMPO.CO, Ternate - Gunung Gamalama kembali menyemburkan abu vulkanik, Minggu siang waktu setempat, 16 September 2012. Abu menyebabkan Kota Ternate seolah berkabut.
Menurut pantauan Tempo, jarak pandang di kota yang memiliki kesultanan ini hanya sekitar 50 meter dari jarak pandang normal yang bisa mencapai 100 meter. Semua kendaraan yang melintas pun menyalakan lampu.
“Sebaiknya masuk ke ruangan saja, nanti bisa sesak nafas,” kata Yati, seorang warga setempat memperingatkan Tempo.
Yati mengatakan, Gunung Gamalama memang telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya sejak sehari sebelumnya. "Ada tiga kali letupan semalam," ujar ibu dua anak ini.
Namun tak tampak cemas di antara warga Ternate. Mereka sekadar masuk rumah dan menutup rapat pintu. Tak ada kepanikan. "Beberapa kali sudah seperti ini, tidak apa-apa," kata Ajar, seorang warga lain.
Rupanya Ajar benar, hanya berselang setengah jam, hujan abu itu berhenti, meninggalkan kota Ternate berselimut debu.
Letusan terakhir Gunung Gamalama terjadi pada Mei, tahun lalu. Saat itu, gunung api ini memuntahkan lahar dingin yang membanjiri sejumlah kawasan di Ternate. Debu vulkaniknya menyebabkan Bandara Sultan Baabullah sempat ditutup.
Untuk geliatnya kali ini, belum diketahui dampaknya terhadap lalu lintas penerbangan di bandara itu.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
2 hari lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.