Warga Amungme Marah, Ancam Bakar Kantor Pemerintah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 12 September 2012 14:48 WIB

Warga Kampung Amole, Kwamki Lama, Mimika, Papua, Minggu (3/6) siaga hendak menyerang warga Kampung Harapan Kwamki Lama. TEMPO/Tjahjono EP

TEMPO.CO, Timika - Ratusan warga suku Amungme melampiaskan kemarahannya di hadapan anggota DPRD Mimika pada Rabu pagi, 12 September 2012.

Kemarahan mereka dipicu oleh pengeroyokan dan penikaman terhadap salah satu warga Amungme, Agustinus Anggaibak, pada 10 September 2012 di Jalan Apel, Satuan Pemukiman 2, Mimika, Papua. Akibat pengeroyokan ini, Agustinus Anggaibak sempat kritis dan dirawat di RS Umum Daerah Mimika.

Selain Agustinus, pengeroyokan oleh sekelompok orang bersenjata panah itu juga dilakukan kepada seorang ibu rumah tangga, Bleskadit, di jalan ke arah Satuan Pemukiman 2. Beruntung, Bleskadit bisa meloloskan diri.

Akibat pengeroyokan ini, puluhan warga Amungme sejak Senin, 10 September 2012 berkumpul di rumah Agustinus Anggaibak, lengkap dengan semua senjata tradisional. Pengeroyokan ini diduga berkaitan dengan pembunuhan terhadap dua warga Kampung Utikini, yakni Zeki Tabuni dan Nius Tabuni, di Kwamki Lama pada 4 September 2012 dinihari.

Salah satu tokoh Amungme, Yohanes Kemong, pada Rabu pagi mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Zeki dan Nius dilakukan warga dari kelompok lain. "Tetapi kenapa orang Amungme jadi sasaran?" kata Yohanes.

Menurut Yohanes, pemerintah daerahlah yang gagal mengendalikan konflik antarwarga di Kwamki Lama, sehingga konflik meluas dan warga yang tidak terlibat jadi sasaran. "Kami dendam bukan mau perang. Kami mau keadilan. Ini ibu-ibu dibunuh, anak-anak dibunuh. Ini bukan perang adat," kata Yohanes.

Menurut Yohanes, perang adat ada aturannya, ada waktu dan wilayahnya."Perang ada aturannya, ada jam, wilayah," kata Yohanes.

Yohanes, mewakili warga Amungme, meminta polisi menangkap pelaku perang di Kwamki Lama. "Tapi ini, pelaku perang ditangkap. Lalu dua tiga hari dilepas. Alasan dorang (mereka) jebol gembok. Tapi tahanan lain tidak lari," kata Yohanes.

Tokoh Amungme lainnya, Nerius Katagamr, meminta warga mengawasi bandara agar tidak ada anggota Dewan dan pejabat daerah yang keluar daerah.

Anggota DPRD Mimika, Karel Gwijangge, di hadapan ratusan warga Amungme mengatakan pihaknya juga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak dapat mengatasi konflik warga di Kwamki Lama sehingga warga lain yang tidak terlibat jadi korban.

"Saya juga punya aspirasi yang sama. Kenapa pelaku perang di Kwamki Lama tidak ditangkap?" kata Karel.

Karel juga menyayangkan tidak hadirnya pejabat pemerintah dan Muspida dalam pertemuan yang dijadwalkan pada Rabu pagi, 12 September. "Kapolres datang tetapi terlambat, sedangkan lainnya yang diundang tidak datang," kata Karel.

Warga yang kecewa karena Bupati Mimika Klemen Tinal, Pimpinan DPRD, dan Muspida yang tidak hadir memutuskan untuk menduduki gedung Dewan.

Berkali-kali warga mengancam hendak membakar gedung DPRD dan kantor pemerintah yang masih menjalankan tugas. Warga pemilik ulayat ini meminta pemerintahan di Mimika dibekukan hingga tuntutan mereka dipenuhi.

TJAHJONO EP

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

45 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

49 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

55 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya