Warga membaca surat kabar di Rangon, Myanmar. Kamis, 12 Agustus 2010. Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 330 daerah pemilihan dalam pemilu yang bakal digelar tahun ini. AP / Khin Maung Win
TEMPO.CO, Bandung - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) merayakan hari jadi ke-18 dengan menggelar Festival Media di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Acara pada Sabtu dan Ahad, 15-16 September 2012 itu ingin membangun interaksi langsung media massa dengan masyarakat. Tujuannya agar media massa semakin bertanggung jawab kepada masyarakat terkait produk jurnalistiknya.
AJI berkeyakinan, media yang bertanggung jawab dan masyarakat yang melek media serta cerdas akan memperkuat demokrasi di Indonesia. Pemikiran itulah yang menjadi dasar keyakinan AJI akan pentingnya kebebasan berekspresi dan kebebasan informasi bagi masyarakat.
Masyarakat bisa bertemu langsung perwakilan media massa yang membuka stan di arena pameran. Penangggung jawab acara, Zaky Yamani, mengatakan panitia juga menyiapkan berbagai acara menarik selama dua hari itu. "Festival Media pertama di Bandung ini merupakan puncak acara HUT AJI," kata Zaky, Ketua AJI Kota Bandung, itu, Rabu, 12 September 2012.
Di hari pertama festival yang dibuka pukul 10.00, ada pelatihan menulis perjalanan (travel writing) dan foto cerita untuk umum. Materi itu disampaikan langsung oleh Ahmad Yunus, yang telah berkeliling Indonesia dengan sepeda motor, serta fotografer lepas Arum Dayu.
Ada juga lomba debat pelajar SMA sederajat tentang sosial media, pemutaran film, seminar tentang Internet Sehat, musik keroncong, pertemuan pers kampus, dan pelatihan tentang pengamanan data digital.
Di hari kedua, pameran industri media masih digelar. Pelatihan meliputi cara membangun bisnis online, diskusi tentang etika berbagi di dunia cyber, pemutaran film, Click Activism dan Perubahan Sosial, serta final lomba debat. Seluruh acara bisa diikuti gratis.
Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan
23 Februari 2024
Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.