Selundupkan Imigran, Oknum TNI Dapat Ratusan Juta  

Reporter

Rabu, 12 September 2012 11:02 WIB

Sebanyak 43 imigran (43 warga Afganistan dan 2 warga Sudan) ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Imigrasi Kelas I Malang. Tempo/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Madiun - Lima oknum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TN-AD) yang terlibat penyelundupan imigran menerima imbalan ratusan juta rupiah atas peran yang mereka jalankan. Selama 2010-2011, mereka terlibat penyelundupan ratusan imigran gelap asal Timur Tengah ke Australia melalui sejumlah pantai di Jawa Timur, seperti Situbondo, Tulungagung, dan Trenggalek.

Lima oknum TNI-AD itu adalah Sersan Dua Ilmun Abdul Said, Sersan Dua Kornelius Nama, Kopral Kepala Karyadi, Pembantu Letnan Satu Susiali, dan Sersan Kepala Khoirul Anam. Ilmun terakhir kali bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) Sokobanah, Sampang. Sedangkan Kornelius adalah Babinsa Koramil Bluto, Sumenep. Adapun Karyadi, Susiali, dan Khoirul merupakan Babinsa Koramil Besuki, Tulungagung.

Ilmun dan Kornelius terlibat tujuh kali penyelundupan imigran selama 2010 melalui Situbondo dan 2011 melalui Tulungagung dan Trenggalek. Sedangkan Karyadi dan kawan-kawan terlibat tiga kali pengiriman, termasuk melalui Tulungagung dan Trenggalek tahun 2011.

“Dari tujuh kali pengiriman imigran, Ilmun dan Kornelius menerima imbalan antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta untuk sekali pengiriman,” kata Kepala Oditur Militer Madiun, Letnan Kolonel Upang Juwaeni, Rabu, 12 September 2012.

Menurut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan fakta persidangan di Pengadilan Militer Madiun, jika ditotal Ilmun dan Kornelius menerima upah setidaknya Rp 110 juta dari tujuh kali penyelundupan imigran.

Penyelundupan pertama, Mei 2010, di Pantai Pasir Putih, Situbondo, duo Babinsa ini menerima imbalan Rp 15 juta meskipun digagalkan kepolisian. Pada penyelundupan kedua dan ketiga tahun 2011 di Pantai Prigi, Trenggalek, keduanya menerima imbalan masing-masing Rp 10 juta. Penyelundupan keempat gagal saat rombongan imigran tertangkap di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sebelum masuk Jawa Timur dan keduanya mengaku tidak menerima upah.

Penyelundupan kelima melalui Pantai Popoh, Tulungagung, 25 Nopember 2011, keduanya menerima upah masing-masing Rp 15 juta. Penyelundupan keenam melalui Pantai Klatak, Tulungagung, Desember 2011, keduanya menerima imbalan masing-masing Rp 15 juta. Penyelundupan terakhir atau ketujuh, 17 Desember 2011, juga lewat Pantai Popoh, keduanya menerima upah masing-masing Rp 15 juta. Dalam penyelundupan terakhir ini, kapal yang memuat 143 imigran tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, setelah berlabuh sepuluh jam dari Pantai Popoh.

Di lain pihak, tiga oknum TNI lain di bawah koordinasi Ilmun dan Kornelius terlibat tiga kali penyelundupan imigran. Namun, mereka menerima upah lebih besar dibanding Ilmun dan Kornelius. Dalam penyelundupuan kelima dan keenam, Karyadi dan kawan-kawan menerima upah masing-masing Rp 25 juta. Sedangkan pada penyelundupan terakhir, mereka menerima imbalan masing-masing Rp 30 juta. Jika ditotal, trio Babinsa ini menerima upah hingga Rp 240 juta.

Secara keseluruhan kelima oknum TNI-AD itu setidaknya menerima imbalan Rp 350 juta. “Uang itu ada yang saya bagikan langsung dan ada yang ditransfer melalui rekening bank,” ujar Ilmun dalam sidang Selasa, 11 September 2012.

Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Koramil Kedungwaru, Tulungagung, Budi Santoso, dan dua nelayan Pantai Popoh, Bambang Sugianto dan Nuryanto, juga menerima imbalan. Budi terlibat lima kali pengiriman dengan upah Rp 2 juta hingga Rp 15 juta untuk satu kali pengiriman.

Sedangkan Bambang dan Nuryanto mengaku terlibat dua kali pengiriman dengan imbalan Rp 14 juta untuk sewa kapal dan upah yang dibagikan ke sejumlah nelayan.

ISHOMUDDIN

Berita terpopuler lainnya:

Penyidikan Kasus Imigran Tak Sentuh Bos Besar

Polisi Cokok Pencopet Perempuan

Salat ''Selamat Tinggal'' Jamaah Syiah di Sampang

Pembangunan Jalan Bawah Tanah Bikin Sumur Kering

Kekeringan Meluas, Warga NTT Konsumsi Air Kotor

Pernikahan Dini Dominasi Perceraian di Balikpapan

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya