TEMPO.CO, Malang - Sahabat Munir di Malang memperingati sewindu kematian Munir dengan berbagai cara. Mereka memanjat doa di makam pejuang hak asasi manusia itu di Taman Pemakaman Umum Sisir Kota Batu. Puluhan aktivis di Malang dan Batu mengirimkan karangan bunga dan berdoa bersama.
"Mengenang kepahlawanan Munir," kata Budi, pegiat pendidikan, Jumat, 7 September 2012. Sejumlah sahabat Munir sempat menitikkan air mata mengenang kepergian Munir yang mendadak. Apalagi hingga kini aparat penegak hukum melepas dalang aksi pembunuhan delapan tahun silam.
Sementara puluhan sahabat Munir berdoa di tepi jalan veteran Kota Malang. Aksi diikuti puluhan elemen mahasiswa, pegiat sosial dan hukum di Kota Malang. Mereka menuntut Munir dinobatkan sebagai pahlawan HAM. "Kasus terbunuhnya Munir misteri, sama seperti kasus Tanjung Priok, Semanggi dan pelanggaran HAM lain," kata juru bicara aksi, Syahrul Syajidin.
Mereka membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan "Mengapa munir dibungkam?" Sambil menentang foto Munir, mereka menggalang dukungan untuk melawan lupa atas kematian pejuang HAM Munir.
Mereka kembali mendesak Kejaksaan Agung meninjau kembali keputusan majelis hakim yang mengadili kasus tersebut. Presiden, katanya, sempat berjanji menuntaskan kasus pembunuhan Munir, tapi sampai sekarang tak terbukti. "Dalam pidato Presiden saat itu menyebut kasus Munir sebagai the test of our history," katanya.
Untuk menghormati kepahlawanan Munir, mereka mendesak Pemerintah Kota Batu menghadiahi monumen dan mengabadikan Munir sebagai nama jalan. Luhtfi Jayadi Kurniawan, aktivis anti korupsi di Malang yang akrab dengan Munir, mengatakan usulan tersebut spontanitas saat memperingati setahun terbunuhnya Munir.
"Munir, layak dihormati sebagai pahlawan karena kiprahnya memperjuangkan HAM," kata Luthfi. Usulan tersebut sempat menjadi bahan pertentangan di keluarga almarhum Munir. Karena tradisi keluarga Munir tidak mau herois. Namun, hingga kini usulan tersebut tak berujung.
Munir Said Thalib kelahiran 8 Desember 1965 merupakan pendiri dan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras). Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya aktif memperjuangkan HAM. Terakhir menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Munir meninggal 7 September 2004 diduga karena dibunuh dengan racun arsenik saat penerbangan menuju Belanda menumpang Garuda Indonesia. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sisir, Kota Batu.
EKO WIDIANTO
Berita lain:
Munir, Inspirasi Pejuang Buruh
Kemauan SBY Tuntaskan Kasus Munir Diragukan
Kejaksaan Agung Diminta Lakukan PK Kasus Munir
Suciwati Bikin Galeri Perjuangan Munir
Munir dan Perempatan Jalan yang Diblok
Berita terkait
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya
34 hari lalu
Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.
Baca SelengkapnyaDidesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan
36 hari lalu
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat
Baca SelengkapnyaSuciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan
42 hari lalu
Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar
42 hari lalu
Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.
Baca SelengkapnyaKasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia
43 hari lalu
Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap
43 hari lalu
Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaIstri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini
47 hari lalu
Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung
Baca SelengkapnyaProfil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI
51 hari lalu
Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir
19 Januari 2024
Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.
Baca SelengkapnyaMengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun
18 Januari 2024
Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.
Baca Selengkapnya