Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono memberi salam kepada wartawan usai mengikuti upacara peringatan Dirgahayu RI ke-67 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2012. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Dewan Pembina Partai Demokrat yang menunjuk Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penentu akhir susunan daftar calon legislator dari Partai Demokrat untuk Pemilu 2014 ditengarai sebagai cara SBY untuk membendung pengaruh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
“Jelas ini akan membatasi kontrol politik Anas,” kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Senin 3 September 2012. Sebaliknya, keputusan ini membuat lingkup kekuasaan SBY di Demokrat jadi makin luas. “Para legislator di Senayan jelas punya pengaruh besar buat partai. Menguasai seleksi mereka, akan memperkuat pengaruh SBY secara signifikan,” kata Ari.
Tapi di sisi lain, peran SBY yang makin besar di dalam partai menunjukkan kaderisasi dan sosialisasi nilai tidak berjalan efektif. “Akhirnya yang terjadi adalah personalisasi,” kata Ari. Dengan politik personalisasi, maka figur yang ditokohkan menjadi aktor kunci. “Padahal, seharusnya sistem partai yang dibakukan, bukan peran masing-masin individu,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, memastikan SBY tidak akan menjegal kelompok tertentu dalam berkampanye. "Tidak ada kelompok-kelompok di Demokrat, kami di partai hanya ada satu identitas: Demokrat," jawab Ramadhan.