Hari Ini Kawasan Wisata Tangkuban Parahu Ditutup  

Reporter

Senin, 3 September 2012 12:56 WIB

Sejumlah pengunjung menikmati suasana Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, Kab. Bandung, Jabar, Jumat (24/8). ANTARA/Fahrul Jayadiputra

TEMPO.CO, Bandung - Kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu ditutup mulai hari ini, Senin, 3 September 2012. "Mulai pukul 07.30 tadi," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat Udjwalprana Sigit, di Bandung, Senin, 3 September 2012.

Dia mengatakan para pedagang sudah menyanggupi untuk sementara berhenti berjualan di kawasan seputar puncak gunung. Demikian pula dengan para pengelola kawasan wisata tersebut. "Mulai hari ini, pokoknya semua pedagang, semua wisatawan, pengunjung, sementara tidak boleh naik, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut," kata Sigit.

Pengelola kawasan wisata, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan aparat kepolisian disiagakan untuk menghalau pengunjung yang hendak naik ke kawasan wisata itu. Sigit mengatakan, dalam waktu dekat, akan dipasang papan penanda larangan mengunjungi kawasan wisata itu.

Soal baru sekarang ditutup kendati rekomendasi sudah diterbitkan PVMBG sejak sepekan lalu, Sigit beralasan, kondisinya sudah membahayakan. Di antaranya, konsentrasi gas berbahaya sudah melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Sigit tidak bisa memastikan sampai kapan kawasan wisata alam itu ditutup. "Kita ikuti perkembangan di Pos Pengamatan," kata dia.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Sumber Daya Alam dan Mineral, Surono, mengatakan, pada Minggu, 2 September 2012, pukul 20.00, terjadi lonjakan tremor vulkanik. Biasanya, amplitudonya berkisar 2-3 milimeter. Saat ini, tiba-tiba melonjak jadi 8 milimeter dan naik sampai 18 milimeter. Amplitudo tertinggi tercatat menembus 30 milimeter.

Malam itu, Surono meminta pengelola kawasan mengosongkan semua orang yang berada di seputaran kawah. Dia khawatir ada lonjakan konsentrasi gas berbahaya. "Ternyata masih ada, dan saya minta diyakinkan sudah turun semua," kata dia.

Pagi hari, dia mengirim tim untuk mengukur sejumlah parameter aktivitas gunung itu. Hasilnya, pengukuran temperatur tanah di Kawah Ratu, kawah utama gunung itu, naik 0,2 derajat Celsius hanya dalam empat jam. "Ini tidak normal," kata Surono.

Tak hanya itu, pengukuran gas juga mendekati lonjakan konsentrasi SO2 menjadi rata-rata 3 ppm di kawasan parkir gunung. Ambang batas yang membahayakan untuk gas itu 2 ppm. "Saya wanti-wanti, tidak ada manusia di sekitaran Kawah Ratu," kata Surono. Petugas juga dilarang mendekati kawasan berbahaya dalam radius 1,5 kilometer. "Saya pagi tadi sudah perintahkan, tidak usah lagi melakukan pengukuran. Kecuali kondisinya tidak membahayakan, misalnya cuaca sedang panas," kata dia.

Menurut dia, potensi paling berbahaya dari naiknya aktivitas gunung itu adalah konsentrasi gas yang bisa muncul setiap saat. "Saya tidak begitu khawatir letusan, tapi gasnya," kata Surono. Dia mencontohkan, sejumlah pelajar yang tewas akibat gas itu di Gunung Salak beberapa waktu lalu. "Padahal Gunung Salak statusnya masih normal, Tangkuban Parahu sudah waspada," kata Surono.

Dalam waktu dekat, PVMBG akan memasang CCTV untuk memantau kawasan di seputaran Kawah Ratu gunung itu. "Agar kawasan itu bisa diamati," kata Surono.

AHMAD FIKRI

Terpopuler:

Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya