TEMPO.CO, Banten -Sebanyak 56 orang imigran asal Timur Tengah, diantaranya dari Afganitsan yang menjadi korban kapal tenggelam di Samudra Hindia, dievakuasi ke Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Jum'at, 31 Agustus 2012. Para imigran itu dievakuasi oleh tim gabungan dari Polair Polda Banten, Mabes Polri, serta Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan menggunakan kapal Enggano dan Basarnas.
Dari 56 korban itu, satu orang ditemukan dalam kondisi tewas akibat digigit ikan hiu. Setelah berada di Pelabuhan Indah Kiat, sekitar pukul 10.30 WIB sebanyak 45 orang korban dibawa ke Hotel ferry dan sebanyak 11 orang dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika Kota Cilegon.
"Dari 11 korban 10 diantaranya sakit, dan satu orang tewas," kata Direktur Polair Polda Banten, Kombes Budi Hermawan, Jum'at, 31 Agustus 2012.
Menurut Budi, tim SAR gabungan masih akan terus melakukan pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan. Sebab, dari informasi, jumlah penumpang kapal yang tenggelam itu sebanyak 150 orang. "Pencarian akan terus kami lakukan terhadap korban lainya," ujar Budi.
Sementara salah satu korban selamat, Rajab Sholihi, asal Afganistan mengaku, dia berangkat dari Bogor dan melakkan pelayaran bersama imigran lainya menuju Australia. "Awalnya dari bogor, karena tidak betah kami menginginkan ke Australia," Rajab Sholihi.
Menurut Rajab, kapal yang dinaiki para imigran itu dihantam gelombang tinggi hingga pecah dan akhirnya tenggelam. "Kejadinya malam hari," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kamar Mesin, Kapal Basarnas, Made Oka mengatakan, imigran yang selamat ditemukan di Perairan Australia tepatnya di wilayah Samudra Hindia yang lautnya berkedalaman 1.000 meter.
“Informasinya imigran yang selamat berada di perairan Australia. Namun belum dipastikan kebenarannya. Kita masih koordinasikan,” katanya.
Terkait jumlah imigran yang dilaporkan sebanyak 150 orang.
Menurut Oka, berdasarkan informasi yang diperoleh, jumlah imigran itu sebanyak 150 orang. Mereka berlayar dengan tujuan Australia.
Ketika memasuki lautan lepas Samudra Hindia, kapal yang ditumpanginya dihantam gelombang. Akibat hantaman gelombang tersebut, seluruh bagian kapal hancur, dan tenggelam. “Kemungkinan kapal pembawa imigran sudah tenggelam,” katanya.
WASI'UL ULUM
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya