Petugas membawa peti berisi jenazah Bripka Dwi Data Subekti di sekitar kediamannya di Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jateng, Jumat (31/8). ANTARA/Andika Betha
TEMPO.CO, Karanganyar -- Bripka Dwi Data Subekti, polisi korban penembakan pos polisi di Singosaren Solo, dimakamkan di tempat pemakaman umum Temu Ireng di Karanganom, Bejen, Karanganyar. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Bima Sakti M/28 RT 10 RW 22 Perum Ngringo Indah, Jaten, Karanganyar, pada Jumat, 31 Agustus 2012 pukul 13.15 WIB.
Istri Bripka Dwi Data, Niken Sri Parawani mengatakan suaminya dimakamkan di pemakaman keluarga. "Sebelumnya memang tidak pernah bilang nanti kalau meninggal mau dimakamkan di mana. Tapi kami memutuskan dimakamkan di pemakaman Temu Ireng," katanya.
Niken mengaku ikhlas dengan kepergian suaminya yang tewas saat berjaga di pos polisi Singosaren. Menurutnya suaminya adalah orang yang pendiam. Bripka Dwi Data bertugas sebagai anggota polisi sejak 1977. Selain bertugas di Solo, ayah tiga anak tersebut pernah berdinas di Karanganyar dan Sragen.
Saat suaminya berangkat tugas pada Kamis, 30 Agustus 2012 malam, suaminya sempat dua kali menengok ke arahnya. Padahal, biasanya dia hanya berpamitan sambil lalu. "Saat itu anting saya juga hilang satu, tapi tidak saya cari. Biasanya saya cari sampai ketemu," ujarnya.
Prosesi pemakaman dilakukan secara dinas kepolisian. Bupati Karanganyar, Rina Iriani, yang turut melayat mengatakan Bripka Dwi adalah orang baik dan tidak pernah ada masalah dengan orang lain. "Buktinya ditunjuk warga menjadi Ketua RT," katanya.
Dia berharap polisi dapat segera mengungkap kasus penembakan dan mengembalikan situasi Solo jadi tenang. "Solo dan sekitarnya jadi barometer nasional. Jadi, keamanannya harus dijaga," ujarnya.