Seniman Reog Terkapar Disabet Celurit saat Pentas

Reporter

Selasa, 28 Agustus 2012 19:35 WIB

Salah satu peserta Festival kesenian Reog dan Jathilan Provinsi DIY di waduk Sermo, Kulonprogo, Minggu (3/6). TEMPO/Heru CN

TEMPO.CO,Lumajang-Seorang kru atraksi kesenian reog, Slamet Edi Efendi, 41 tahun, terkapar bersimbah darah saat mengikuti pentas di Desa Seruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa dini hari tadi. Slamet menjadi korban penganiayaan Senar, 35 tahun, warga Desa Mlawang yang tengah mabuk minuman keras.



Senar melakukan penganiayaan dengan cara menyabetkan celurit ke tubuh korban gara-gara tidak diperbolehkan ikut berjoget di atas pentas ketika ada atraksi seni reog dalam rangka hajatan di rumah Misnur, 41 tahun, warga Desa Sruni. Menghadirkan atraksi seni seperti Reog atau Jaran Kencak dalam sebuah hajatan memang menjadi sebuah tradisi yang lazim dilakukan di kalangan warga desa di Kabupaten Lumajang.



Atraksi seni reog yang digelar pada Senin malam hingga dini hari itu tidak berjalan mulus. Senar, seorang penonton, yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba naik ke pentas dan berjoget mengikuti irama alat musik yang dimainkan. Pemimpin atraksi didampingi Slamet kemudian melarang dan meminta Senar untuk turun dari pentas. Senar tidak terima dengan larangan joget di atas pentas lantas menyabetkan celurit ke arah korban.



Slamet langsung terkapar bermandikan darah setelah sabetan celurit Senar mengenai lengannya. Kejadian ini membuat pertunjukan seni reog geger. Warga setempat langsung memberikan pertolongan kepada korbaan dengan membawanya ke puskesmas setempat yang kemudian dirujuk ke RS dr Haryoto Lumajang. "Pelaku langsung melarikan diri setelah membacok korban," kata Markasan, salah satu saksi kepada penyidik Polres Lumajang saat memberikan keterangannya.


Advertising
Advertising


Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Kusmindar, mengatakan masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur. "Kami masih melacak keberadaannya," kata Kusmindar.



DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

12 jam lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

5 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

5 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

6 hari lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya