Kerusuhan Sampang, Polisi Dituding Abaikan Warga

Selasa, 28 Agustus 2012 09:09 WIB

Seorang warga Syiah korban konflik SARA menangis di pengungsian Gedung Olah Raga,Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengatakan serangan terhadap komunitas Syiah di Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, sudah lama direncanakan. Dari investigasi, tim Kontras menemukan sejumlah kesaksian bahwa ancaman ditebar sejak sebulan lalu.

"Saat Ramadan, para pelaku telah menebarkan ancaman dengan mengatakan akan menghabisi dan ‘menyembelih’ warga muslim Syiah jika tetap berada di Dusun Nangkernang seusai Ramadan," kata Haris di Jakarta kemarin.

Tiga hari sebelum kejadian juga muncul aksi sweeping. Kala itu, para pelaku melarang anggota komunitas Syiah ke luar kampung. "Termasuk belasan santri warga Syiah yang hendak kembali ke pondok pesantren mereka yang berada di luar Kota Sampang," ujar Haris.

Aksi sweeping ini, kata Haris, sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Namun hal itu tak digubris. "Kami sangat menyayangkan aparat kepolisian yang seakan melakukan pembiaran kejadian ini,” kata dia.

Indikasi pembiaran oleh aparat kepolisian juga terlihat dari jumlah aparat kepolisian yang dikirim Polres Sampang dan Polsek Omben saat hari berdarah itu.

Sebelum tragedi itu, kakak K.H. Tajuk Muluk, Iklil, sempat menelepon Kepolisian Resor Sampang dan Polsek Omben soal kerumunan massa yang datang ke dusunnya. "Tapi direspons hanya dengan mengirim lima orang personel. Padahal kerumunan berjumlah 500 orang bersenjata tajam, batu, dan bom molotov," ujar Haris.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, saat berkunjung ke Nangkernang, enggan menghubungkan peristiwa ini dengan kelemahan sistem intelijen. "Terpenting saat ini menghukum siapa pelakunya, termasuk jika ada aparat kita yang lalai akan kita tindak," ia menegaskan.

"Sudah delapan orang yang ditangkap dan kini diperiksa," kata Timur Pradopo di Mapolres Sampang kemarin.

Selain Kapolri, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Menteri Agama Suryadharma Ali, Kapolda Jawa Timur Irjen Hadiatmoko, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin turut meninjau 37 rumah warga Syiah yang dibakar massa.

Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Abd A'la menegaskan, Syiah bukanlah aliran sesat. "Masalah keyakinan Syiah itu sudah clear, tidak sesat. Syiah bagian dari Islam," kata A’la.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, hingga kemarin, tiga orang yang luka parah terkena senjata tajam masih dirawat di rumah sakit. “Adapun suasana sudah kondusif. Tidak perlu diberlakukan jam malam,” ujarnya. Sebanyak 400 warga Syiah telah diungsikan di Gelanggang Olahraga Sampang.

MUSTHOFA BISRI | FEBRIYAN | FATKHURROHMAN TAUFIQ | DWI A

Berita Terpopuler Lainnya:

MUI Kupang Kecam Kekerasan di Sampang
Marzuki Alie Malu Kericuhan Syiah Sampang

Polisi Tangkap Delapan Perusuh Sampang

Foke Bantah Jadi Dalang Kebakaran di Jakarta

Ditemukan Penyakit Baru dengan Gejala Mirip AIDS

Tomy Winata: Konflik Paulus Bukan dengan Andi

Polisi Belum Temukan Penyebar Video Koboy

Tommy Winata: Saya Menengahi, Paulus Ajak Damai






Advertising
Advertising

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

39 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

43 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

49 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

54 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya