Siklon Tropis Naik 878 Persen Selama 60 Tahun

Reporter

Editor

Kamis, 23 Agustus 2012 22:25 WIB

Polusi Berujung Badai

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dalam 60 tahun terakhir telah terjadi peningkatan siklon tropis sebanyak 878 persen. Selama tiga bulan terakhir, mulai Juni hingga Agustus, siklon tropis yang menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor telah mendominasi bencana secara global.

"Lebih dari 700 orang meninggal dan jutaan penduduk menderita," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Kamis 23 Agustus 2012.

Sutopo mencontohkan banjir dan longsor dengan dampak besar yang terjadi di Cina, Banglades, India, Rusia, Korea Utara, Filipina dan Indonesia. Cina mengalami banjir besar beruntun pada 20 Juni dan 21 Juli 2012. Pada 20 Juni, banjir menyebabkan 399 daerah terendam banjir sehingga 50 orang meninggal, 42 orang hilang, dan 10,5 juta jiwa terdampak. Kerugian ditaksir US$ 1,62 miliar. Adapun banjir pada 21 Juli,mengakibatkan 79 orang meninggal, 66 ribu orang mengungsi, dan 2 juta jiwa menderita.

Hal yang sama terjadi di Filipina. Terjangan siklon tropis Saola dan depresi tropis Khanun pada 30 Juli sampai 7 Agustus 2012 menyebabkan 96 orang meninggal, 41 ribu orang mengungsi dan 3,5 juta jiwa menderita.

Sementara di Indonesia, saat sebagian wilayah mengalami kemarau, banjir dan longsor melanda beberapa wilayah di bagian utara Indonesia. Banjir dan longsor itu terjadi di Gorontalo, Padang, Ambon, Aceh Tenggara dan sebagainya. Untuk korban jiwa berjumlah sekitar 27 orang, yakni 18 orang di daerah Ambon, 6 orang di Aceh Tenggara, 2 orang di Morowali, dan 1 orang di Pasaman.

BNPB memperkirakan, hingga Oktober 2012 ancaman siklon tropis masih ada. Sebab puncak keberadaan siklon tropis di utara terjadi pada Agustus kemudian menurun hingga Oktober.

Sutopo pun meminta pemerintah maupun masyarakat untuk sama-sama menyiapkan antisipasi. Rencana kontinjensi bencana banjir dan longsor perlu mengakomodasi perubahan perilaku cuaca. Pola hujan dan hidrologi sungai sudah berubah akibat perubahan iklim global sehingga analisis hidrologi pun perlu penyesuaian. "Tapi ironisnya belum semua daerah, khususnya kabupaten/kota menyusun rencana kontinjensi bencana," kata dia.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya