Pemerintah Diminta Bantu Nelayan Hadapi Siklon  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Agustus 2012 20:59 WIB

Payang (perahu motor tradisional) nelayan pulang dari melaut, di pantai Pasie Sabalah, Kec.Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar. ANTARA/Iggoy el Fitra/ss/nz/12.

TEMPO.CO, Jakarta -Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara) meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perikanan dan Kelautan membantu nelayan menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem akibat siklon tropis yang meningkat. Terlebih, masih banyak nelayan Indonesia yang memiliki peralatan sederhana saat melaut.

"Struktur alat tangkap dan armada nelayan kita 92 persen tradisional, tentu berisiko," kata Sekretaris Jenderal Kiara, Riza Damanik, saat dihubungi Tempo, Kamis 23 Agustus 2012.

Menurut dia, selama tiga tahun terakhir jumlah nelayan Indonesia yang hilang dan meninggal akibat cuaca ekstrem terus meningkat. Pada tahun 2010, Kiara mencatat ada 86 nelayan meninggal, tahun 2011 sekitar 146 jiwa nelayan melayang dan terakhir tahun 2012 dari Januari-Agustus tercatat 186 nelayan meninggal dunia.

Karena itu, Kiara mendesak pemerintah melakukan setidaknya empat cara untuk melindungi nelayan. Pertama, pemerintah harus segera memperbaiki sistem informasi di tingkat kabupaten hingga desa, tentang informasi cuaca buruk. "Jadi kalau ada info cuaca buruk nelayan bisa dicegah melaut," kata Riza.

Kedua, pemerintah diharapkan segera membentuk sistem asuransi bagi nelayan, baik asuransi jiwa maupun kapal. Yang ketiga, pemerintah perlu memulai sistem ekonomi kreatif dan adaptif sehingga nelayan punya pilihan mata pencaharian lain. Cara keempat, yakni dengan meremajakan dan mereboisasi hutan-hutan mangrove di Indonesia. Sebab hutan mangrove sangat membantu nelayan dikala cuaca laut tak bersahabat. Nelayan tak perlu jauh-jauh mencari ikan. "Dengan empat cara itu, diharapkan bisa membantu nelayan hadapi cuaca ekstrim," kata Riza.

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dalam enam dasawarsa terjadi peningkatan Siklon Tropis sebanyak 878 persen. Bahkan selama tiga bulan terakhir, Juni hingga Agustus Siklon Tropis yang berdampak pada bencana banjir dan tanah longsor telah mendominasi bencana secara global.

"Lebih dari 700 orang meninggal dan jutaan penduduk menderita," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya hari ini.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya