Golkar Tak Akan Lepas Jusuf Kalla ke Partai Lain

Reporter

Editor

Kamis, 23 Agustus 2012 05:47 WIB

Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Dewan Pertimbangan Golkar, Ibrahim Ambong, mengatakan partainya tak akan membiarkan Jusuf Kalla keluar dari partai. Bekas ketua umum partai itu dinilai masih memiliki basis dukungan yang kuat di internal partai.

“Kalla itu kader terbaik partai, tentu partai akan rugi jika harus kehilangan dia,” kata Ibrahim saat dihubungi.

Sebagai kader terbaik, Ibrahim mengatakan, peluang Kalla untuk dicalonkan sebagai presiden dari Partai Golkar masih terbuka. Apalagi jika elektabilitas Kalla terus berada di atas Aburizal Bakrie yang sudah ditetapkan sebagai calon presiden tunggal dari Golkar. “Kami akan terus pantau dinamika politik yang berkembang dan mekanisme partai sudah ada untuk mencermati berbagai perubahan.”

Pencalonan Kalla juga semakin terbuka karena terus menguatnya dukungan terhadap mantan wakil presiden ini dari beberapa partai. Beberapa partai yang mempertimbangkan Kalla adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat. Dukungan paling kuat muncul dari Partai Nasional Demokrat.

Senin lalu, usai bertamu ke rumah Kalla, Ketua Majelis Nasional Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan dukungannya terhadap Kalla. “JK adalah sumber daya yang memiliki potensi besar dan dapat diandalkan untuk bertarung pada pemilu 2014 nanti,” ujar dia. Kalla, kata Surya, masih piawai dalam memimpin dan dibutuhkan banyak partai.

Jusuf Kalla sendiri mengaku tidak berniat untuk pindah dari Golkar. Sebagai mantan Ketua Umum Golkar, Kalla menyatakan tak etis jika dia harus pindah partai demi pencalonan presiden. “Masak saya mau pindah partai,” kata dia pada wartawan usai open house lebaran di kediamannya, Senin, 20 Agustus lalu.

Kalla mengaku belum terlalu serius memikirkan peluangnya menjadi presiden pada pemilihan 2014 nanti. Meski namanya terus disebut-sebut sebagai calon potensial, Kalla menegaskan ingin berkonsentrasi dulu pada pekerjaannya sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia. Apalagi, dia baru ditunjuk pemerintah menjadi utusan khusus untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Myanmar.

Sebelumnya, Kalla pernah menyampaikan apresiasi atas dukungan publik yang terus menginginkan dia menjadi presiden. Namun, Kalla mengisyaratkan kalaupun harus maju kembali dalam pemilihan presiden, dia tetap ingin membawa nama Golkar. Kalla mengaku siap dipecat oleh Golkar karena pilihannya itu. "Mau dipecat dua kali, tiga kali, tidak ada soal, silahkan saja,” kata Kalla Juli lalu.

IRA GUSLINA SUFA



Terpopuler:
Banding KPK Vonis Nunun Ditolak

ICW: Hakim Karier Tipikor Belum Tentu Bersih

PKS Kirim Utusan ke Myanmar

Partai SRI Belum Penuhi Syarat Pengurus Perempuan

Akhir Agustus, Demokrat Serahkan Berkas Partai

Perseteruan KPK-Polri Dinilai Resahkan Kejaksaan

Polisi Tewas Ditembak di Paniai

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

17 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya