Objek Wisata di Kuningan Penuh Pengunjung

Reporter

Editor

Minggu, 19 Agustus 2012 15:12 WIB

Pemudik melintas di Indramayu, Jawa Barat, (17/8). Hari ini merupakan puncak arus mudik. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Kuningan - Sejumlah obyek wisata di Kuningan, Jawa Barat, dipadati ribuan pengunjung. Akibatnya, kemacetan terjadi di sejumlah titik di Jalan Raya Kuningan–Cirebon.

Yang paling ramai dikunjungi yakni Pemandian Cibulan, taman Wisata Alam LInggarjati, dan Sangkanurip. Akses menuju Objek wisata Cibulan yang menyajikan kolam renang air asli pengunungan dipenuhi pengunjung. Antrean panjang terlihat ke arah Jalaksana maupun Cilimus.

Buruknya, pengaturan parkir di tempat ini semrawut. Toh harga tiket Rp. 10 ribu membuat pengunjung rela antre. “Saya sengaja datang dari Cirebon untuk mandi di sini. Katanya banyak ikan Dewa,” ujar Tatang Sudjana, warga Sindang Laut Cirebon.

Objek wisata Linggarjati juga menawarkan wisata alam yang asri. Berbagai jenis pohon berjajaran yakni pohon Bungur, Kiara, Lemo, Cemara dan Jamuju membuat tempat wisata ini sejuk. Di sini pengunjung juga menikmati wisata air alami dan kolam renang alam yang juga dipenuhi ikan dewa. Tak jauh dari sini, terdapat gedung sejarah Perjanjian Linggarjati.

Parkir yang semrawut juga terlihat di Linggarjati. “Kalau Lebaran, susah diaturnya. Pasti seperti ini,” Karyadi, tukang parkir setempat.

Objek wisata lain yang juga dipadati pengunjung adalah Sangkanurip yang terkenal dengan permandian air panas berbelerang. Tiket yang ditawarkan Rp, 10 ribu untuk berendam di kolam terbuka dan bisa berendam selama mungkin, tapi jika ingin berendam di tempat tertutup pengunjung harus membayar Rp. 20 ribu per orang.

DEFFAN PURNAMA

Berita terkait

Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

10 September 2012

Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.

Baca Selengkapnya

Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

31 Agustus 2012

Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

28 Agustus 2012

Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.

Baca Selengkapnya

Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

28 Agustus 2012

Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.

Baca Selengkapnya

25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

28 Agustus 2012

25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

28 Agustus 2012

Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

28 Agustus 2012

Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

27 Agustus 2012

Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.

Baca Selengkapnya

Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

27 Agustus 2012

Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.

Baca Selengkapnya

2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

27 Agustus 2012

2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.

Baca Selengkapnya