Hasyim Harus Nonaktif di PBNU

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2004 14:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Cecep Syarifuddin mengingatkan kepada Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi tentang keputusan rapat pleno gabungan beberapa waktu lalu. Disebutkan, kader NU yang sewaktu-waktu terlibat aktif dalam kegiatan politik, harus nonaktif dari kepengurusan organisasi.Tidak perlu diajari, mestinya Pak Hasyim sudah tahu soal itu (keputusn rapat pleno). Seperti yang saya lakukan. Ketika aktif kampanye menjelang pemilu legislatif, saya nonaktif dari organisasi PBNU, tutur Cecep menanggapi kesediaan Hasyim menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, Kamis (6/5).Menurut Cecep, kesediaan pucuk pimpinan NU untuk tampil di panggung kekuasaan adalah hak pribadi. Jika di kemudian hari mencari dukungan massa, secara institusi NU tidak dalam kapasitas dukung-mendukung. Agar tidak menimbulkan kebingungan warga nahdliyin, Cecep berkeyakinan, Hasyim Muzadi dengan sendirinya sadar kapan harus aktif dan kapan nonaktif.Sementara itu, pengurus PBNU yang lain, Ahmad Bagja, berpandangan lain. Menurut dia, tidak ada aturan kader NU harus nonaktif, apalagi mundur, ketika ambil bagian dalam pencalonan presiden maupun wakil presiden. Kalau pun ada pergantian terhadap Pak Hasyim, harus menunggu agenda muktamar yang akan berlangsung November mendatang, ujarnya.Dengan demikian, Bagja menambahkan, tidak perlu ada kebijakan baik dari tanfidziyah maupun suriyah (Rais Aam) untuk menonaktifkan Hasyim Muzadi. Apalagi meminta mundur. Di dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga tidak diatur. Toh, jalannya organisasi masih bisa dikendalikan oleh pengurus lain. Gus Dur pernah melakukan itu, ujarnya.Yang penting, kata Bagja, Hasyim Muzadi harus jujur dalam bertindak. Artinya, sebagai pimpinan NU, Pak Hasyim tidak membawa organisasi untuk kepentingan pribadi selaku calon wakil presiden. Mengingat di NU tidak boleh ada rangkap jabatan." Apa hal itu mungkin? Mengapa tidak. Asal Pak Hasyim jujur. Saya kira banyak cara Pak Hasyim menyampaikan pesan kepada warga NU, katanya. Sejauh ini, menurut dia, belum ada agenda menggelar rapat pleno sehubungan dengan pencalonan wakil presiden Hasyim Muzadi. Tapi, saya tidak tahu kalau Rais Aam punya rencana lain, kata Ahmad Bagja. Elik Susanto - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

37 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

57 hari lalu

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

57 hari lalu

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

59 hari lalu

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya