KPK Akui Ada Setoran Rp 1,2 Miliar ke Siti Fadilah

Reporter

Editor

Jumat, 10 Agustus 2012 17:19 WIB

Siti Fadilah Supari. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi membenarkan ada pengakuan para saksi yang menyebut Siti Fadilah Supari menerima uang Rp 1,2 miliar terkait dengan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan untuk anggaran 2007. Namun pengakuan tersebut membutuhkan bukti pendukung.

"Apa yang ada dalam dakwaan tersebut karena ada pengakuan-pengakuan saksi. Pengakuan itu yang akan divalidasi di dalam persidangan, apakah hakim percaya atau tidak," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP., di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2012.

Johan mengatakan penyidik masih menunggu hasil vonis pengadilan atas dakwaan jaksa KPK tersebut. "Kalau ada bukti pendukung, kami akan validasi, lalu kami umumkan ke publik kalau memang ada tersangka baru," kata dia.

Dalam dakwaan jaksa penuntut KPK terhadap terdakwa mantan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan, Rustam S. Pakaya, nama Siti Fadilah disebut menerima cek Rp 1,27 miliar. "Terdakwa menerima cek pelawat Bank Mandiri Rp 4,97 miliar,” kata Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Agus Salim saat membacakan dakwaan Rustam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis 9 Agustus 2012.

Jaksa menyatakan, setelah proyek selesai, Rustam melalui Nugroho Budi Raharjo dan Ari Gunawan--keduanya staf marketing PT Graha Ismaya, pemenang tender proyek ini--meminta Direktur PT Graha, Masrizal Achmad Syarief, menghadap dirinya. Dalam pertemuan itu, Rustam meminta duit dalam bentuk cek pelawat Bank Mandiri sebagai imbalan atas perannya telah mengarahkan proses pengadaan alat kesehatan 1.

Lalu, pada 8 Januari 2008, istri Masrizal, Sri Wahyuningsih, memerintahkan karyawan PT Graha bernama Karno membeli cek pelawat senilai Rp 5 miliar. Cek senilai Rp 4,97 miliar kemudian diserahkan Masrizal kepada Rustam. Sebagian duit itu, yakni sebesar Rp 2,47 miliar, dipakai Rustam untuk membayar rumah seharga Rp 5 miliar di Menteng.

Jaksa menuturkan, sisa cek pelawat yang diterima Rustam dibagikan kepada Siti Fadilah sebesar Rp 1,27 miliar, Els Mangundap Rp 850 juta, Amir Syarifuddin Ishak Rp 100 juta, Mediana Hutomo, dan Gunadi Soekemi, yang masing-masing sebesar Rp 100 juta, serta Tan Suhartono Rp 150 juta.

Namun, dalam dakwaan, jaksa tidak menguraikan peran Siti yang membuatnya kemudian kecipratan komisi proyek. Jaksa hanya menjelaskan, cek pelawat didapat Rustam karena telah mengarahkan penyusunan spesifikasi teknis terhadap satu merek tertentu dalam pengadaan alat kesehatan tersebut.

Kamis kemarin, Siti Fadilah dikonfirmasi. Dia membantah telah menerima uang dari Rustam. “Saya tidak pernah menerima apa pun dari Rustam atau dari yang lainnya,” katanya. Siti Fadilah mengatakan tuduhan yang dilontarkan jaksa KPK itu tidak benar dan terlalu mengada-ada.

Soalnya, jika jaksa sudah memiliki bukti Rustam telah memberikan cek, dia akan ditetapkan sebagai tersangka. “Dalam kasus Rustam ini kan saya masih sebagai saksi, apalagi kalau lewat cek begitu sangat mudah ditelusuri.”

Benar atau tidak dirinya menerima cek, kata Siti, akan diketahui pada saat persidangan sudah mulai bergulir. Apalagi, Rustam, menurut dia, belum memberi kesaksian ihwal pemberian cek itu. “Tunggu saja pengadilannya, mengapa mesti fitnah-fitnah.”

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terpopuler lainnya:

Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum

Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti

Santri Relawan Fauzi Bowo Dipukul di Jelambar Baru

Panwaslu: Celotehan Foke Melanggar Etika Politik

Begini Nasehat SBY Kepada KPK dan Polri

Kubu Jokowi Tak Persoalkan Kasus Video Foke

Kisah Tragis Remaja yang Jual Ginjal Demi iPad
Denny Indrayana: Antasari Azhar Berbohong
Ariel Noah Gugup Ditanya Soal Luna Maya

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

53 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

2 Maret 2024

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

29 Februari 2024

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?

Baca Selengkapnya

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

28 Februari 2024

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

22 Februari 2024

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

25 Januari 2024

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia

Baca Selengkapnya

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

18 Januari 2024

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

1 Desember 2023

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

28 November 2023

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.

Baca Selengkapnya