Penembak Anggota TNI Gunakan Senjata Rakitan  

Reporter

Editor

Jumat, 10 Agustus 2012 15:11 WIB

Poda Metro Jaya mengumumkan hasil barang sitaan dalam Operasi Sendak Jaya, Jakarta, kamis (26/7). Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto Selama sembilan hari Operasi Sendak Jaya 2012, aparat kepolisian menyita puluhan senjata api airsoft gun panjang dan pendek, tiga buah senjata api rakitan, serta 200.248 petasan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Jansen Simanjuntak, mengatakan pelaku penembakan dua anggota TNI Batalyon Satgas Pamtas 408 Suhbrasta Diponegoro di sekitar Pos Wambers, Kampung Suskun, Keerom, Papua, menggunakan senjata rakitan.

“Kita belum tahu pastinya, tapi dari konfirmasi sementara kemungkinan senjata rakitan,” kata Jansen Simanjuntak, Jumat, 10 Agustus 2012. Menurut dia, dua anggota TNI ditembak yakni Serda Dwi Joko dan Pratu Nico.

Keduanya kini dirawat di rumah sakit Marthen Indey, Kota Jayapura. “Dari hasil pemeriksaan medis, korban terkena serpihan batu pada bagian kaki, punggung, dan kepala, serta memar pada bagian wajah,” ujarnya.

Korban tertembak saat melaksanakan patroli rutin di sekitar pos pada pukul 09.00. “Jaraknya sekitar 300-400 meter dari pos, tiba-tiba keduanya ditembak orang tak dikenal. Keduanya langsung berlindung di sekitar bebatuan. Tembakan pelaku mengenai batu yang serpihannya mengenai korban,” katanya.

Pelaku, kata Jansen sebanyak enam orang. “Motif penyerangan belum diketahui. Pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, kelompok bersenjata juga menyerang patroli YON 431 Kostrad, di Sawi Tami, Wembi, Kabupaten Keerom, 1 Juli 2012.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Safitri mengatakan, anggotanya dihadang saat melintas di Sawi Tami. Sempat terjadi baku tembak yang menewaskan satu warga sipil, Kepala Desa Sawi Tami, Yohanes Janufron atau Yanafrom (30).

Komandan Yon 431 Kostrad, Letkol (Inf) Indarto menjelaskan, penghadangan terjadi saat ia bersama anggotanya berpatroli. Ketika melintas kampung Sawi Tami, mereka dihadang kelompok Organisasi Papua Merdeka pimpinan Lambert Pekikir. “Anggota saya terluka akibat terkena pecahan kaca mobil,” kata Indarto.

JERRY OMONA

Berita terpopuler lainnya:

Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum

Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman

Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti

Santri Relawan Fauzi Bowo Dipukul di Jelambar Baru

Panwaslu: Celotehan Foke Melanggar Etika Politik

Begini Nasehat SBY Kepada KPK dan Polri

Istri Kim Jong Un Pakai Tas Seharga 1,8 Juta Won

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya