Sultan Kecewa Pertemuan Gus Dur-Mega Batal

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2004 22:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan kecewa dengan batalnya pertemuan dua tokoh nasional Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputeri. Padahal, segala persiapan telah dilakukan. Petugas keamanan dari Korem 072/Pamungkas juga sudah siaga di sekitar kraton Yogyakarta. Pembatalan pertemuan hanya terjadi beberapa jam sebelum waktu pertemuan dilakukan.Rencananya, pertemuan di lakukan di Gedong Jene Kraton Yogyakarta, Selasa (4/5) pukul 19.30. Di lokasi pertemuan, sudah tertata dengan rapi tiga buah kursi yang di tengahnya ada meja marmer bundar lengkap dengan bunga mawar dan melati. Bahkan segala persiapan lainnya termasuk tratak dan makanan hidangan juga sudah disediakan. Namun akhirnya, hidangan itu hanya dimakan oleh para wartawan, petugas keamanan dan kerabat kraton lainnya. "Ya saya jelas kecewa dong. Ini kan menyangkut masalah bangsa dan negara, masa batal hanya untuk kepentingan individu. Memangnya mereka itu tidak punya rakyat, masalahnya kan di sini," kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan menyangkut perasaannya atas batalnya pertemuan tersebut.Dijelaskan Sultan, baik Abdurrahman Wahid maupun Megawati sebenarnya sudah konfirm untuk hadir dalam pertemuan di Yogyakarta. Surat undangan tertulis, kata Sultan, juga sudah diserahkan langsung ke Wahid dan Megawati. Jawaban keduanya, kata dia, konfirm mereka akan datang ke Yogyakarta."Sampai tadi pukul 14.30 saat saya tilpun Gus Dur, dia bilang akan datang tergantung Mbak Mega. Artinya Gus Dur akan datang kalau Mbak Mega datang. Saya katakan, Ibu Mega sudah konfirm akan datang berangkat dari Jakarta pukul 17.00. Setelah itu, Gus Dur bilang akan menghubungi saya lagi lewat Yeni (anak Gus Dur). Tapi sampai sekarang ternyata tidak telepon-telepon," kata Sultan.Sementara Megawati sendiri, kata Sultan, pukul 17.15 WIB menilpun dirinya. Pada saat itu, kata Sultan, posisi Mega sudah di Bandara Halim Perdana Kusuma. "Saya bilang, Gus Dur tidak jadi datang sehingga Ibu Mega pun tidak jadi datang ke sini. Dan Ibu Mega bilang minta maaf ke saya karena sudah dibuat repot," kata Sultan.Adapun Abdurrahman Wahid sendiri, kata Sultan, tidak memberikan alasan yang jelas pembatalannya hadir ke Yogyakarta. Padahal, kata Sultan, posisinya sebagai mediator dalam pertemuan itu tidak lain diminta oleh Wahid sendiri untuk mempertemukan kedua tokoh itu."Dua tokoh itukan memang tidak bisa ketemu. Saat Pak Taufik (Taufik Kiemas) berkunjung ke rumah Gus Dur, kan itu juga diutarakan. Terus Gus Dur bilang, dia mau ketemu dengan Ibu Mega kalau dimediatori oleh pihak ketiga yang netral yang kemudian saya yang diminta. Ya karena untuk kepentingan bangsa dan negara, saya mau melakukan tugas itu," kata Sultan.Ketika ditanya apakah pembatalan Wahid berkait dengan pencalonan KH hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati? Menurut Sultan, bisa jadi seperti itu. "Hanya masalahnya, itu bukan urusan saya kalau kemudian Gus Dur kecewa kepada Megawati. Tapi kalau memang iya, mbok mestinya dia bilang ke saya. Mestinya kalau menghormati sesama, mestinya telepon, etika politiknya kan seperti itu. Kalau Ibu Mega sudah tilpun saya dan dia bilang mohon maaf. Tapi Gus Dur tidak memberi kabar sampai sekarang, itu kan tidak beretika," kata Sultan.Ketika ditanya Gus Dur membatalkan pertemuan karena ada persyaratan yang tidak dipenuhi? Menurut Sultan, saat dirinya diminta menjadi mediator, Gus Dur sama sekali tidak mengajukan persyaratan apa-apa. "Saya kira itu alasan yang dicari-cari untuk membatalkan pertemuan dan melepaskan tanggung jawab. Mestinya kalau iya (mau datang) ya iya beneran jangan mencla-mencle. Mereka ini kan pemimpin. Kalau pemimpinnya mencla-mencle, terus bagaimana rakyatnya," kata Sultan ketus.Saat ditanya apakah dirinya masih bersedia menjadi mediator untuk mempertemukan Gus Dur dan Megawati? Sultan mengaku selama pertemuan itu menyangkut kepentingan bangsa dan negara, dirinya masih tetap bersedia. "Hanya saya punya syarat, mereka harus ada kepastian yang betul-betul. Tidak seperti sekarang, sudah konfirm tapi dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas seperti sekarang," tegas Sultan. Syaiful Amin dan Idayani - Tempo News Room

Berita terkait

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

7 April 2023

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

Sinta Nuriyah sempat menanyakan agama para hadiri, termasuk Ahmadiyah dan agama Baha'i.

Baca Selengkapnya

Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

17 Desember 2022

Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

Peringatan haul Gus Dur ke-13 digelar secara terbatas di Ciganjur, Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Sinta Nuriyah dan Gus Dur Tak Pernah Minta Putrinya Berjilbab

17 Januari 2020

Sinta Nuriyah dan Gus Dur Tak Pernah Minta Putrinya Berjilbab

Putri bungsu Gus Dur - Sinta Nuriyah, Inayah Wulandari, mengaku sejak dulu tidak pernah diminta oleh kedua orang tuanya untuk mengenakan jilbab.

Baca Selengkapnya

Sinta Nuriyah Raih Gelar Doktor Kehormatan UIN Sunan Kalijaga

18 Desember 2019

Sinta Nuriyah Raih Gelar Doktor Kehormatan UIN Sunan Kalijaga

Sinta Nuriyah menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Inklusi Dalam Solidaritas Kemanusiaan: Pengalaman Spiritualitas Perempuan dalam Kebhinekaan".

Baca Selengkapnya

Dapat Gelar Honoris Causa, Istri Gus Dur Cerita Keseteraan Gender

18 Desember 2019

Dapat Gelar Honoris Causa, Istri Gus Dur Cerita Keseteraan Gender

Istri Gus Dur, Sina Nuriyah Wahid, mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Ia bercerita soal kesetaraan gender.

Baca Selengkapnya

Istri Gus Dur Minta Jokowi Dengarkan Masukan Soal Capim KPK

28 Agustus 2019

Istri Gus Dur Minta Jokowi Dengarkan Masukan Soal Capim KPK

Istri Gus Dur meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendengar masukan soal capim KPK.

Baca Selengkapnya

Soal Papua, Ini Imbauan Gerakan Suluh Kebangsaan

23 Agustus 2019

Soal Papua, Ini Imbauan Gerakan Suluh Kebangsaan

Pemerintah mesti semaksimal mungkin mengambil tindakan damai yang cepat, terencana, dan tepat sesuai peraturan.

Baca Selengkapnya

Lebaran Kedua, AHY dan Ibas Berkunjung ke Sinta Nuriyah Wahid

6 Juni 2019

Lebaran Kedua, AHY dan Ibas Berkunjung ke Sinta Nuriyah Wahid

Dalam kunjungannya ini, AHY juga menyampaikan titipan salam dari SBy untuk Sinta Nuriyah Wahid.

Baca Selengkapnya