Presiden Bantah Prakarsai Pertemuan di Mabes Polri  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Agustus 2012 16:02 WIB

Presiden SBY, Kapolri Timur Pradopo (tengah) dan Ketua KPK Abraham Samad (kiri) di sela-sela acara buka puasa bersama di Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). Tohir/rumgapres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah memprakarsai pertemuan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo di Markas Besar Polri, Rabu malam kemarin. Acara berbuka puasa itu oleh sejumlah media massa dikaitkan dengan polemik penanganan kasus dugaan korupsi alat simulator surat izin mengemudi.

"Tadi malam itu bukan prakarsa SBY. Bukan presiden yang menggelar atau mengundang berbuka puasa bersama jajaran Polri," kata Yudhoyono di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2012. "Ini penting. Marilah kita beribadah dengan baik, menyampaikan berita dengan baik, tidak menimbulkan isu dan komentar yang tidak sepatutnya," kata Yudhoyono.

SBY menceritakan, Kamis pagi, ia mendapat pesan pendek dari seseorang ihwal acara buka puasa bersama di Mabes Polri. "Pak SBY, supaya adil dan berimbang, Anda jangan hanya menggelar buka puasa di Polri. Sebaiknya juga menggelar buka puasa di KPK," ujar dia menirukan SMS yang masuk kepadanya.

Setelah ditelaah, menurut SBY, media massa ternyata menamai pertemuan di Markas Besar Polri dengan judul "SBY menggelar buka puasa di Polri". "Setelah itu, diramaikan di media massa seolah-olah dalam silang pendapat antara Polri dan KPK, SBY memilih untuk buka puasa di Polri," ucap Kepala Negara.

Yudhoyono berkilah, sejak ia menjadi presiden, setiap tahun ia selalu diundang oleh Polri dan Tentara Nasional Indonesia untuk berbuka puasa bersama, seperti halnya ia diundang berbuka puasa bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Saya juga mengundang pers, pimpinan lembaga negara, dan lembaga pemerintahan sekali setahun ke Istana Negara."

Ia berharap, penjelasannya ini dapat meredam segala isu yang sekarang beredar. "Saya mengikuti juga di sosial media, kiranya bisa dijernihkan," ucap Yudhoyono. "Jangan terlalu cepat memberikan komentar yang miring dan bukan itu yang sebenarnya terjadi."

PRIHANDOKO

Berita Lain:
Di Mabes Polri, SBY Panggil Ketua KPK dan Kapolri

Profil Hartati, Cerdik Mencari Sandaran

Hartati Tersangka, Begini Komentar Istana

Buka Bersama, Sutarman dan Abraham Samad ''Mesra''

Kisruh Simulator SIM, Todung Cs Temui Pimpinan KPK

Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

14 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya