TEMPO.CO , Jakarta: Jumlah individu badak Sumatera di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser selalu dipertanyakan dalam berbagai forum diskusi antar-lembaga konservasi satwa internasional. Dibandingkan seluruh daerah sebaran badak di berbagai negara, keberadaan badak di Leuser memang paling misterius.
"Daerah lain selalu muncul angkanya. Tapi, giliran Leuser, yang muncul adalah tanda tanya," kata Jamal M. Gawi, Direktur Yayasan Leuser International.
Tanda tanya itu diberikan karena jumlah badak Sumatera di Leuser tidak pernah diketahui secara pasti. Maklum, 26 tahun terakhir badak Sumatera dinyatakan lenyap dari kawasan Leuser lantaran tidak pernah dijumpai.
Kondisi itulah yang memicu tim peneliti dari Yayasan Leuser International dan Taman Nasional Gunung Leuser bekerja sama mengumpulkan data populasi badak di wilayah tersebut. Mereka memasang 30 unit jebakan kamera (camera trap) sejak pertengahan 2011.
Selama enam bulan, tim berhasil mengumpulkan sekitar 1.000 potret badak Sumatera. Seluruh potret itu diperkirakan berasal dari 7-25 ekor badak. Temuan ini menjadi bukti bahwa badak masih ada di Leuser.
Menghitung jumlah badak bukan perkara gampang, mengingat luas taman nasional itu 2,6 juta hektare. Daerah seluas 2,2 juta hektare terdapat di kawasan hutan Leuser di Aceh, sementara sisanya masuk perbatasan Aceh dan Sumatera Utara di daerah Langkat.
"Wilayah yang kami kelola seluas Kota Brussel, atau sekitar 160 kilometer persegi," ujar Wakil Direktur Yayasan Leuser International, Doris Pandjaitan. Yayasan ini adalah lembaga swadaya masyarakat yang dipercaya mengelola kawasan Taman Nasional Leuser bersama pemerintah.
Doris mengatakan Taman Nasional Leuser tidak hanya habitat ideal bagi badak Sumatera. Sejumlah satwa langka lainnya juga ada di Leuser, antara lain harimau Sumatera, gajah Sumatera, orang utan Sumatera, dan beruang madu.
Upaya konservasi satwa langka di Leuser menghadapi berbagai hambatan. Tidak hanya kondisi alam Leuser dan beragam perilaku unik satwanya, tapi juga penduduk lokal yang menjadi tantangan tersendiri. "Ada seribu desa di sekitar Leuser. Sering terjadi konflik antara warga dan gajah atau harimau," ujar Jamal.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua
17 Januari 2024
Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.
Baca Selengkapnya10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat
17 Januari 2024
Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.
Baca SelengkapnyaRaline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2
1 November 2023
Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.
Baca SelengkapnyaAkibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang
16 Februari 2023
Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaAnoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga
20 Januari 2023
Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.
Baca SelengkapnyaJurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi
9 Januari 2023
Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.
Baca SelengkapnyaBBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat
25 Januari 2022
BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan
Baca SelengkapnyaKSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka
1 September 2021
Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.
Baca SelengkapnyaSinga Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja
1 Juli 2021
Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.
Baca SelengkapnyaPopulasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas
12 Juni 2021
Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.
Baca Selengkapnya