Polri Tambah Satu SSK Brimob di Ambon

Reporter

Editor

Minggu, 2 Mei 2004 14:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Untuk meredam konflik Ambon yang kembali memanas, pagi ini Polri telah mengirimkan tambahan pasukan sebanyak satu kompi dari satuan Brimob (Brigade Mobil). Hal itu diumumkan oleh Kapolri jendral Polisi Da'i Bachtiar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Minggu (3/5). Menurut Da'i, pengiriman tambahan pasukan bukan berarti Polri kewalahan dan situasi semakin tidak terkendali, melainkan bertujuan untuk tambahan kekuatan untuk melakukan sweeping (razia) senjata api ilegal. "Kalau jumlah kami terbatas, kami sulit melakukan sweeping ," ujar Da'i. Sweeping senjata api maupun bom-bom rakitan dilakukan, menyusul kembali maraknya penembak gelap serta ledakan-ledakan yang terjadi di Ambon, menyusul kembali memanasnya situasi Ambon akibat perayaan Hari Ulang Tahun Republik Maluku Selatan beberapa waktu lalu.Lebih lanjut, Da'i mengatakan bahwa Polri dan TNI telah merebut tempat-tempat tinggi yang dijadikan lokasi menembak oleh para sniper. Namun polisi juga masih melakukan pengejaran para sniper yang dikhawatirkan akan mencari lokasi penembakan baru.Saat ditanya wartawan tentang upaya penangkapan terhadap Pimpinan Eksekutif Front Kedaulatan Maluku/ Republik Maluku Selatan yang saat ini masih berada di Amerika Serikat, Da'i mengatakan pihaknya harus mentaati aturan internaional, yaitu melakukan permintaan penangkapan secara resmi kepada interpol.Kepada anggota Front lainnya, Da'i mengatakan akan memeriksa sampai sejauh mana kosep yang diyakininya, dan bila menginginkan untuk memisahkan diri, akan menjeratnya dengan pasal-pasal separatisme. Untuk langkah hukum itu, Polri mengaku menanganinya secara serius. Selain itu, Da'i juga akan melibatkan tokoh agama untuk meredam konflik. Senin (3/5), Kapolri Jendral Polisi Da'i Bachtiar akan berkunjung ke Ambon bersama KH Abdullah Gymnastiar (A'a Gym) dan Ketua Persatuan Gereja-gereja Indonesia Pendeta Nathan Setiabudi untuk melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak yang bertikai. "Besok pagi saya sendiri akan kembali berkunjung ke ambon untuk melihat situasinya, sekaligus saya mengajak dua tokoh agama (A'a Gym dan Pendeta Nathan)," kata Da'i. Menurut Da'i, upaya yang melibatkan tokoh agama sebenarnya sudah pernah dilakukan saat konflik sebelumnya. "Langkah-langkah itu sudah dilakukan seperti saat di pertemua Malino. Hasilnya sudah dirasakan," kata Da'i. "Kita akan dorong sepenuhnya agar mereka (tokoh agama) sendiri yang harus menyatukan," tambah Da'i. Di Ambon, hingga Minggu (2/5) dini hari, masih terdengar tembakan di sekitar kawasan Batu Gantung Waringin, yang selama ini dikenal sebagai pusat ketegangan. Sesekali masih terdengar bunyi bom dan tembakan. Warga yang masih tinggal di rumah-rumah mereka di kawasan Batu Gantung, Waringin, Talake, maupun Perigi Lima belum bisa tidur lelap akibat bunyi tembakan dan dentuman bom hingga pagi hari ini. "Beta tidak tidur ke kamar bawah karena bunyi tembakan dan bom yang membuat beta takut," ujar Rahmatia, 34 tahun, warga Perigi Lima.Indra D., dan Faisal A. dan Yusnita - Tempo News Room

Berita terkait

BMKG: Gempa Tektonik Terjadi di Laut Banda Magnitudo 4,9, Terasa Mirip Truk Berlalu

30 Juni 2023

BMKG: Gempa Tektonik Terjadi di Laut Banda Magnitudo 4,9, Terasa Mirip Truk Berlalu

BMKG menyampaikan gempa bumi tektonik terjadi di Laut Banda di wilayah Provinsi Maluku pada Jumat, 30 Juni 2023, pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Gubernur Maluku Terima Anugerah Pemda yang Peduli Konsumen

13 November 2021

Gubernur Maluku Terima Anugerah Pemda yang Peduli Konsumen

Maluku memiliki lembaga perlindungan konsumen swadaya masyrakat yang sangat peduli terhadap hak-hak konsumen. saat ini akan ditambah dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Baca Selengkapnya

Pemprov Maluku Capai Kesepakatan dengan The Luxury Voyage

11 November 2021

Pemprov Maluku Capai Kesepakatan dengan The Luxury Voyage

Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dan manajemen The Luxury Voyage siap mengembangkan pariwisata Maluku, termasuk mempromosikan produk UMKM lokal.

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Cerita Ridho Slank Saat Ikut Ekspedisi Maluku di Masa Pandemi

9 November 2020

Cerita Ridho Slank Saat Ikut Ekspedisi Maluku di Masa Pandemi

Ridho Slank mengikuti Ekspedisi Maluku sejak 22 Oktober hingga 18 November mendatang.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakai Merkuri, Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Distop Selamanya

14 Maret 2017

Pakai Merkuri, Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Distop Selamanya

Gubernur Maluku Said Assagaff mempertegas penambangan emas ilegal di Gunung Botak, Buru tetap ditutup selamanya, setelah diketahui memakai merkuri.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Breda Akan Dikenang di Pulau Run dan Manhattan

7 Maret 2017

Perjanjian Breda Akan Dikenang di Pulau Run dan Manhattan

Perjanjian Breda, yang berusia 350 tahun, berisi pertukaran Pulau Run di Kepulauan Banda dengan Pulau Manhattan.

Baca Selengkapnya

Gubernur Maluku Tutup Operasi Tambang Emas Pulau Romang

16 Februari 2017

Gubernur Maluku Tutup Operasi Tambang Emas Pulau Romang

Sebabkan pencemaran, Gubernur Maluku Said Assagaff menghentikan sementara kegiatan operasi pertambangan emas di Pulau Romang.

Baca Selengkapnya